Situasi Seusai Umar bin Khattab Bebaskan Baitul Maqdis

Pada masa kepemimpinan Umar, Baitul Maqdis dibebaskan.

CNN.com
Pasukan keamanan Israel dan jamaah Palestina bentrok di kompleks masjid Al Aqsa di Yerusalem pada hari Jumat lalu (18/6).
Rep: Rossi Handayani Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masa kekhalifahan Umar bin al-Khaththab radhiyallahu anhu berlangsung selama sepuluh tahun. Pada masa kepemimpinan Umar terjadi sejumlah pembebasan yang besar, salah satunya penaklukan Baitul Maqdis pada 16 Hijriah. 

Baca Juga

Dikutip dari buku Inilah Faktanya karya Dr Utsman bin Muhammad al-Khamis, Abu Ubaidah bin al-Jarrah Radhiyallahu Anhu berangkat memimpin pasukan pejuang Islam. Kemudian mereka mengepung Baitul Maqdis dan mempersempit ruang gerak orang-orang Romawi, sampai mereka setuju berdamai dengan syarat Amirul Mukminin Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu Anhu bersedia datang menemui mereka. (Al-Bidayah wan Nihayah)

Setibanya Umar Radhiyallahu Anhu di Syam, Abu ‘Ubaidah Radhiyallahu Anhu dan para panglima lainnya, seperti Khalid bin al-Walid dan Yazid bin Abu Sufyan Radhiyallahu Anhuma menyambutnya. 

Abu ‘Ubaibah berjalan, begitu juga Umar. Abu ‘Ubaidah hendak mencium tangan Umar, sementara Umar hendak mencium kaki Abu ‘Ubaidah. Abu ‘Ubaidah menolak, seperti juga Umar. Lalu mereka beranjak dari tempat tersebut.

Perdamaian dengan orang Nashrani Baitul Maqdis akhirnya tercapai. Umar mensyaratkan supaya orang-orang Romawi diusir menuju tiga tempat. Umar memasuki Baitul Maqdis, dan memasuki masjid melalui pintu yang dilalui Rasulullah ﷺ pada saat malam Isra. 

 

Ada yang berpendapat, Umar Radhiyallahu Anhu membaca talbiyah ketika memasuki Baitul Maqdis, kemudian melaksanakan Sholat Tahiyyatul Masjid di Mihrab Dawud. Keesokan harinya, dia mengimami kaum Muslimin Sholat Shubuh di sana.

Saat itu, dia membaca surat Shad pada rakaat pertama, kemudian melakukan sujud tilawah bersama para makmum. Pada rakaat kedua, dia membaca surat Bani Israil (Al-Isra). Umar pun menuju sakhrah (batu suci tempat berdiri Nabi Ya’qub) setelah sebelumnya meminta Ka‘ab al-Akhbar Radhiyallahu Anhu menunjukkan tempatnya.

Ka‘ab mengisyaratkan kepadanya: supaya membuat masjid di belakangnya.

Umar berkata: “Anda menyerupai ajaran Yahudi.” 

Umar Radhiyallahu Anhu kemudian membangun masjid di arah Baitul Maadis (sebelah selatannya) yang sekarang dikenal sebagai Masjid Umar. Dia memindahkan tanah yang berada di Sakhrah dengan ujung selendang dan pakaiannya, yang diikuti kaum Muslimin. Lalu dia menyuruh penduduk Yordan untuk memindahkan tanah yang masih tersisa.

Sebelumnya, bangsa Romawi (kaum Nashrani) menjadikan sakhrah sebagai tempat pembuangan sampah karena ia adalah kiblat kaum Yahudi. Sampai-sampai seorang perempuan membuang pembalutnya ke sakhrah melalui hauz (got dan selokan rumah) yang mengarah ke sana. 

 

 

 
Berita Terpopuler