Diserang Pemukim Israel Saat Bantu Palestina, Aktivis Rabbis for Human Rights Masuk RS

Aktivis Rabbis for Human Rights bantu warga Palestina tanam zaitun.

AP/Nasser Nasser
Petani Palestina memadamkan api di kebun zaitun, yang disebabkan oleh tabung gas air mata polisi Israel, yang digunakan untuk membubarkan warga Palestina yang mencoba mencapai kebun mereka, di desa Burqa Tepi Barat, Timur Ramallah, Jumat, 16 Oktober 2020. Aktivis Rabbis for Human Rights diserang pemukim Yahudi saat bantu warga Palestina tanam zaitun di Burin, dekat Nablus di Tepi Barat utara, Jumat (21/1/2022).
Rep: Mabruroh Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM — Sebuah rekaman yang diunggah media sosial Rabbis for Human Rights menunjukkan laki-laki bertopeng memukuli para aktivis dengan tongkat dan batu. Penyerang juga membakar mobil di Burin, dekat Nablus di Tepi Barat utara.

Beberapa aktivis Rabbis for Human Rights terluka dalam serangan yang diduga dilakukan oleh pemukim Israel tersebut. Akibatnya, mereka harus dirawat di rumah sakit.

Media lokal melaporkan bahwa empat anggota Rabbis for Human Rights dan Harvest Coalition berada di sana untuk membantu warga Palestina menanam pohon zaitun. Di Tepi Barat, pohon zaitun telah menjadi titik nyala ketegangan.

Beberapa kelompok pemukim Israel selalu berusaha mencegah warga Palestina mengakses ladang mereka atau memanen kebunnya. Mereka mencabut, membakar, dan merusak pohon zaitun warga Palestina dalam upaya untuk menghancurkan mata pencarian dan hubungan warga Palestina lokal dengan daerah tersebut.

Baca Juga

"Aktivis dari Rabbis for Human Rights (RHR) dan Harvest Coalition telah berdiri dalam solidaritas dengan petani Palestina, membantu mereka, dan menjadi suara untuk perdamaian, serta visi Yudaisme yang menghargai hak asasi manusia selama 20 tahun," kata Avi Dabush, Direktur Eksekutif Rabbis for Human Rights, dilansir The National News, Sabtu (22/1/2022).

Menurut Dabush, pemukim Israel melakukan kekerasan kepada orang-orang Palestina dansiapa saja yang menolak untuk menerima versi mereka tentang superioritas mesianis Yahudi yang mereka coba paksakan. Dabush meminta pemerintah untuk membawa para penyerang tersebut ke pengadilan.

 
Berita Terpopuler