Pembaruan Software Tesla Dianggap Tingkatkan Risiko Kecelakaan

Fitur baru assertive bisa membuntuti mobil depan dalam jarak sangat dekat.

AP Photo/David Zalubowski
Sebuah mobil listrik tengah melakukan pengisian ulang di diler Tesla, Colorado, Amerika Serikat.
Rep: Eric Iskandarsjah Z Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Saat ini Tesla terus mengembangkan versi beta dari fitur full self-driving (FSD). Dalam update terbaru, pengedara bisa memilih karakter dari sistem kendali otonom yang digunakan.

Baca Juga

Beberapa opsi itu adalah Chill, Average dan Assertive. Dikutip dari Drive pada Kamis (20/1/2022), opsi Assertive dianggap bisa meningkatkan resiko kecelakaan.

Dalam mode itu, mobil akan membuntuti mobil di depanya dengan jarak yang sangat dekat dan bisa berpindah jalur dengan cepat. Selain itu, mobil juga tetap akan melaju meski ada rambu berhenti.

Hal ini pun dianggap bertentangan dengan spirit yang ingin dihadirkan dari teknologi kendali otonom. Head of the Australian Road Safety Foundation, Russell White mengatakan, fitur kendali otonom dihadirkan untuk menekan risiko.

"Mode Assertive berpotensi menimbulkan persoalan. Saya rasa fitur ini tidak dibutuhkan. Fitur ini ceroboh," kata Russell White.

Sebelumnya, Tesla juga sempat membuat polemik lewat sistem infotainment yang juga menyajikan sejumlah gim yang bisa dimainkan oleh pengendara. Meski diperuntukan bagi penumpang, tapi ternyata fitur itu juga bisa digunakan oleh pengemudi.

Bahkan, pengemudi tetap bisa memainkan gim meski kendaraan tengah berjalan. Hal ini pun otomatis mendapat perhatian dari National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA).

Fitur ini dianggap tak sesuai dengan agenda utama otoritas AS dalam menekan gangguan mengemudi. Oleh karena itu, fitur in-motion games ini dianggap bisa mengganggu konsentrasi pengendara dan berpotensi menyebabkan kecelakaan.

 
Berita Terpopuler