Menag: Penyelenggaraan Umroh Tetap Berlakukan Kebijakan Satu Pintu
Kemenag akan tetap memberlakukan kebijakan satu pintu.
IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, memastikan penyelenggaraan ibadah umroh tidak akan dihentikan. Namun ia menegaskan ibadah umroh tetap memberlakukan kebijakan satu pintu atau one gate policy (OGP).
"Jadi kita tetap memberlakukan one gate policy, semua jamaah umroh harus berangkat dari asrama haji, pulang juga harus melalui tempat karantina, prokes juga harus ketat untuk menjaga terutama keamanan dan kenyamanan para jamaah," kata Yaqut di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (17/1).
Yaqut mengatakan pemerintah tidak punya hak untuk melarang warganya bepergian ke luar negeri. Prinsipnya sejauh warga negara tersebut telah memegang visa, maka calon jamaah umroh diperbolehkan untuk berangkat.
Namun ia mengimbau agar masyarakat menahan diri untuk tidak melakukan ibadah umroh terlebih dahulu. "Sudah lah kita tunggu dulu toh umroh itu bukan ibadah yang wajib, tapi yang sudah mendapatkan visa jamaah, pemerintah tidak boleh melarang warga untuk pergi ke luar negeri," ujarnya.
Yaqut mengatakan pihaknya sudah melakukan evaluasi terhadap tim advance yang pulang dari Arab Saudi. Evaluasi akan dilakukan secara komprehensif seiring kepulangan jamaah umroh yang rencananya akan tiba di tanah air malam ini.
"Evaluasi sudah kita lakukan tetap secara komprehensif saya minta ke pak dirjen dan seluruh tim menunggu kepulangan jamaah umroh malam ini, sekitar 400an jamaah, kita akan lihat kondisinya dari situ saya merasa evaluasi lebih komprehensif bisa dilakukan dibandingkan 25, evaluasi sudah ada tapi yang 25 jamaah umroh, kalau malam ini pulang 400 kita bisa evaluasi yang 400 gimana agar dapat gambaran yang lebih komprehensif atas ibadah umroh," jelasnya.
Terkait kemungkinan asrama haji Pondok Gede menjadi tempat karantina kepulangan jamaah umroh, Menag mengaku masih belum mendapatkan persetujuan dari Satgas Pencegahan Penyebaran Covid-19. Meski demikian, proses komunikasi terus dilakukan.
“Pak Dirjen Penyelenggaraan Haji dan umroh masih terus melakukan komunikasi agar asrama haji bisa diterima sebagai tempat karantina kepulangan karena biayanya juga lebih murah di banding tempat lain. Saya kira ini bisa meringankan jamaah umroh,” tuturnya.