BRIN: Tujuh Tim Kembangkan Vaksin Merah Putih

Progres pengembangan Vaksin Merah Putih yang paling cepat adalah dari Unair Surabaya.

Republika
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan ada tujuh tim yang kini mengembangkan vaksin produk dalam negeri dalam konsorsium nasional untuk pengembangan Vaksin Merah Putih.
Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan ada tujuh tim yang kini mengembangkan vaksin produk dalam negeri dalam konsorsium nasional untuk pengembangan Vaksin Merah Putih. Tujuh tim, yakni Universitas Airlangga, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjadjaran, eks Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Baca Juga

Pelaksana Tugas Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Hayati BRIN Iman Hidayat mengatakan, Masing-masing tim mengembangkan Vaksin Merah Putih dengan metode yang berbeda. “Mulai dari vaksin yang berbasis inaktivasi virus sampai vaksin yang berbasis rekombinan protein," ujarnya, Sabtu (15/1).

Ia mengatakan, progres pengembangan Vaksin Merah Putih yang paling cepat adalah dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. "Saat ini tim yang progresnya paling cepat adalah tim dari Unair bekerja sama dengan PT Biotis sudah menyelesaikan uji praklinis pada makaka (monyet)," katanya. 

Iman menuturkan, setelah menyelesaikan uji praklinis pada makaka, Unair dan PT Biotis akan melakukan uji klinis fase 1, 2 dan 3. Direncanakan, katanya, uji klinis tersebut selesai pada Juli atau Agustus 2022 bersamaan dengan perkiraan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sementara tim-tim lain, kata Iman, masih pada tahap optimasi yield antigen dan sebagian sedang melakukan uji praklinis. Di samping itu, Iman mengatakan dengan munculnya varian omicron dan mungkin saja varian-varian lain di masa yang akan datang, tentunya diharapkan Vaksin Merah Putih yang dihasilkan dari tim-tim tersebut menjadi tumpuan utama pemerintah.

Apalagi, vaksin COVID-19 untuk penguat sangat diperlukan di kondisi saat ini, selain untuk penggunaan vaksinasi awal.

 
Berita Terpopuler