Ghibah Merontokan Pahala

Ghibah adalah membicarakan aib atau keburukan atau rahasia orang lain

republika
Bergunjing, ghibah (ilustrasi)
Rep: Andrian Saputra Red: Esthi Maharani

IHRAM.CO.ID, Ghibah dan Namimah adalah dua sifat yang sangat tercela. Wajib bagi setiap Muslim menghindari dua sifat tersebut agar selamat di dunia dan akhirat. Ghibah adalah membicarakan aib atau keburukan atau rahasia orang lain. Sedang Namimah adalah mengadu domba sehingga memicu konflik.

Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman dalam Alquran surat Al Hujurat ayat 12 tentang orang yang ghibah itu sama saja memakan bangkai.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (Alquran surat Al Hujurat ayat 12)

Sementara itu Rasulullah Saw bersabda: Setiap Muslim dengan Muslim lainnya adalah haram darahnya, haram hartanya, dan haram kehormatannya" (HR Muslim).

Pendakwah yang juga pengajar di Pusat Studi Alquran, ustaz Faried F. Saenong menerangkan sebagaimana menukil keterangan dalam kitab Mukasyafatul Qulub karya Imam Ghazali bahwa ghibah itu lebih dahsyat dari dosa zina. Orang  yang berzina akan diampuni Allah Subahanahu wa Ta'ala bila bersungguh-sungguh bertaubat. Sedangkan orang yang ghibah tidak akan mendapatkan ampunan Allah sebelum dia mendapatkan maaf dari orang lain yang dibicarakan aibnya. Ustaz Faried menjelaskan bahwa orang yang ghibah itu menghanguskan seluruh kebaikan yang ada dalam dirinya.

"Artinya ghibah itu mampu merontokan amal-amal kita. Maka harus kita hindari, maka jangan sampai jadi orang yang bangkrut di akhirat. Sudah banyak pahala di dunia tapi harus bangkrut karena ghibah," kata Ustaz Faried yang juga alumni Tafsir Hadits Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta saat mengisi kajian virtual di Masjid Bayt Alquran-Pusat Studi Alquran pada Senin (3/1).

Ustaz Faired menjelaskan bahwa orang yang ghibah akan ditempatkan di neraka hingga habis semua dosa ghibahnya. Menukil sebuah hadits, ustaz Faried mengatakan bahwa ghibah itu menceritakan tentang orang lain prihal sesuatu yang tidak disukai orang lain tersebut.

Semisal membicarakan tubuh orang lain, membicarakan perbuatan atau perkataan orang lain hingga tentang harta bendanya. Bahkan para ulama mutaqadimin menjelaskan bahwa menceritakan tentang baju orang lain yang kependekan atau kebesaran termasuk pada ghibah. Maka lebih-lebih lagi bila menceritakan aib orang lain.



Ustaz Faried menjelaskan dalam sebuah hadits Rasulullah Saw pernah mengingatkan Aisyah untuk menjauhi ghibah. Rasulullah menjelaskan bahwa ghibah memiliki tiga bahaya yakni tidak akan dijawab doa orang yang berlaku ghibah, tidak akan diterima kebaikannya, dan kejahatan kejahatan akan semakin datang pada dirinya.

Sementara orang yang namimah, jelas ustaz Faried adalah seburuk-buruk orang di hari kiamat. Orang yang mengadu domba akan di hari kiamat akan memiliki dua lida dari api neraka. Dan orang yang mengadu domba tidak akan masuk neraka.

Ustaz Faried menceritakan kisah yang diriwayatkan dari Amr bin Dinar tentang balasan bagi orang yang suka mengadu domba. Seorang perempuan yang tinggal di pinggiran kota Madinah kerap dikunjungi oleh saudaranya. Tak lama kemudian perempuan itu meninggal. Saudaranya kemudian memakamkan.

Saat kembali ke rumah, dompet saudaranya itu tertinggal dikuburkan. Ketika kembali, ia melihat dari kuburan saudara perempuannya itu lebih dengan api. Ia pun segera memberitahu ibunya dan bertanya tentang perbuatan apa yang dilakukan saudara perempuannya semasa hidup. Ibunya menjelaskan bahwa saudara perempuannya itu kerap datang dari satu rumah ke rumah lain untuk mengadu domba. Maka dari itu menurut ustaz Faried seorang Muslim harus menjauhi ghibah dan namimah.

 
Berita Terpopuler