Zakat Kuatkan Ketahanan Pangan Indonesia

Zakat adalah dari ibadah yang memiliki dimensi luas, keimanan, ekonomi, dan sosial.

Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi Zakat. Republika/Thoudy Badai
Red: Karta Raharja Ucu

Oleh : Supendi, Direktur Utama BMH

REPUBLIKA.CO.ID, Zakat sebagai bagian dari ibadah yang memiliki dimensi luas, mulai dari keimanan sampai pada aspek ekonomi dan sosial benar-benar memberikan peran signifikan terhadap penguatan ketahanan pangan di Indonesia. Karena itu relevan apa yang disampaikan Direktur Utama Baznas, Muhammad Arifin Purwakananta dalam outlook Zakat Indonesia 2021 bahwa zakat sejatinya mampu menjadi pendorong terbangunnya tatanan ekonomi baru untuk mencapai kebahagiaan, kesimbangan kehidupan, dan kemuliaan hakiki manusia.

Termasuk kala pandemi melanda dan menggerus kekuatan ekonomi masyarakat yang terkena wajib zakat, pada kenyataannya semangat masyarakat menunaikan zakat dan berbagi tidak mengalami kemunduran, justru semakin meningkat. Laznas BMH sendiri mengalami peningkatan perolehan dana zakat dan kedermawanan masyarakat dalam bentuk infaq dan sedekah yang meningkat sebesar 13,5 persen dari tahun 2020, ketika pandemi pertama kali memukul negeri ini.

Pencapaian itu, bukanlah hal biasa, mengingat pandemi menjadikan metode pengumpulan zakat secara konservatif dengan membuka gerai-gerai di pusat keramaian dan perbelanjaan harus ditutup dan mengarah pada ranah baru, yakni digital. Namun demikianlah faktanya, di balik musibah selalu ada berkah. Perolehan zakat justru meningkat, sehingga banyak LAZ yang di tengah pandemi justru mampu melakukan pendistribusian dana zakat, infaq, dan sedekah secara lebih luas.

Banyak yang Tertolong
Ketika pandemi terjadi, semua berubah dan sebagian masyarakat semakin hidup susah. Data Maret 2021 menyebutkan 27,54 juta pekerja terdampak pandemi Covid-19 harus rela di PHK hingga dirumahkan.

Kisah pilu tentang kekurangan makan pun terjadi di mana-mana, beruntung mereka yang setelah di PHK langsung dapat bekerja sehingga masih bisa bertahan hidup karena bisa mendapatkan makanan. Tetapi, yang kondisinya semakin buruk, jelas ini kian menambah angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia.

Jika ditinjau dalam kelompok penerima manfaat zakat, jumlah fakir meningkat drastis. Kita ketahui fakir adalah mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidupnya.

Demikian pula dengan jumlah orang miskin, yakni mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar kehidupan. Dalam catatan BPS jumlah mereka sampai Maret 2021 sejumlah 27,54 juta orang.

Namun, beruntung ada syariat zakat di Tanah Air ini, sehingga sekalipun belum semua tercover, tetapi sebagian menjadi sangat tertolong dalam hal ketahanan pangan. BMH sendiri pada 2021 ini telah memberikan bantuan ketahanan pangan kepada 1.013.767 jiwa.

Dalam kata yang lain, dana zakat melalui BMH berkontribusi mengatasi masalah ketahanan pangan dari jumlah fakir dan miskin di atas sebesar 3,68 persen. Bisa dibayangkan jika ada 10 Laznas, tentu angka ini bisa mencapai 30 persen lebih. Jadi, peran zakat benar-benar sangat signifikan.

Lebih Kuat
Uraian di atas memberikan catatan penting bagi kita semua bahwa zakat di Indonesia benar-benar terus tumbuh dan memberikan kontribusi baik dan signifikan. Di saat yang sama, kesadaran berbagi masyarakat juga tidak terhambat dengan datangnya pandemi.

Hal ini memberikan satu pesan penting bahwa LAZ di seluruh Indonesia harus lebih optimal dan maksimal di dalam menjalankan perannya ikut serta mengangkat harkat dan martabat bangsa, utamanya dalam hal mengentaskan kemiskinan melalui zakat, infaq dan sedekah.

Sekalipun sebenarnya LAZ yang ada di Tanah Air, menurut penelitian Puskas Baznas tahun 2020 bahwa secara umum LAZ tingkat nasional dan provinsi memiliki tingkat kepatuhan syariah yang lebih baik dibandingkan BAZNAS tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Artinya masyarakat tidak perlu ragu menunaikan zakat melalui LAZ yang ada di Indonesia. Di sini peran kita semua amat dibutuhkan untuk jadikan zakat lebih kuat membawa kebaikan bagi umat, bangsa dan negara.

 
Berita Terpopuler