Danrem 061/ Suryakencana Ingatkan Bahar bin Smith Isi Ceramah Jangan Provokatif

Danrem 061/ Suryakencana mendatangi Bahar bin Smith

Republika/Shabrina Zakaria
Danrem 061 Suryakencana Brigjen TNI Ahmad Fauzi (kanan)
Rep: Flori Sidebang  Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komandan Korem (Danrem) 061/ Suryakencana, Brigjen TNI Achmad Fauzi, mendatangi Bahar bin Smith di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, Kemang, Kabupaten Bogor, beberapa waktu lalu. Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 061/ Suryakencana, Mayor Inf Ermansyah, menjelaskan alasan kedatangan Brigjen TNI Achamd Fauzi ke kediaman Bahar bin Smith.

Baca Juga

Ermansyah mengatakan, kehadiran Brigjen Achmad Fauzi ke kediaman Bahar bin Smith dilakukan secara baik-baik. Ia menjelaskan jenderal bintang satu itu mengunakan seragam TNI lengkap dan menemui Bahar untuk menyampaikan pesan terkait isi ceramahnya yang diduga menyinggung institusi TNI, khususnya terkait pimpinan.

"Pertama, kedatangan Danrem itu menyampaikan pesan kepada Habib Bahar perihal isi ceramahnya yang viral, karena menyinggung institusi kami," ujarnya, Ahad (2/1).

"Nah, Danrem  menyampaikan kalau ke depan dalam ceramah, janganlah ada unsur provokatif, menyinggung institusi kami (TNI), apalagi menjelekkan dan menghina pimpinan kami, Jenderal TNI Dudung Abdurahman. Ini akan meresahkan masyarakat. Itu yang disampaikan," kata melanjutkan.

Selain itu, kehadiran Brigjen Achmad Fauzi juga untuk sosialisasi mengajak kepada masyarakat agar menjaga ketertiban serta keamanan bersama. Sehingga warga tetap tenang dan nyaman. 

Menurut Ermansyah, selaku pimpinan, Danrem mempunyai tanggung jawab untuk menjaga kestabilan keamanan, ketertiban, dan kedamaian di lima wilayah. Antara lain, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Cianjur, Kota Sukabumi Kota, dan Kabupaten Sukabumi. 

"Seharusnya seorang ulama apabila ceramah juga dapat memberikan ketenangan, kedamaian untuk umat, bukan sebaliknya atau malah ngurusin prajurit yang di Papua. TNI sangat tidak tepat menurut kami," ujarnya.

Ermansyah menambahkan, Brigjen Achmad Fauzi juga menyampaikan agar Bahar dapat memberikan kedamaian kepada semua orang, tidak provokatif atau menjelekan institusi. Ia menegaskan, jika hal seperti ini masih terjadi, pihaknya tidak segan membubarkan ceramah sesuai ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku dengan melibatkan aparat terkait.

"Kemarin Danrem juga didampingi dengan anggota Koramil setempat. Kehadiran itu bertujuan untuk mengajak dan saling menjaga ketertiban dan keamanan bersama-sama tidak ada untuk menakut nakuti masyarakat seperti yang diviralkan. Bagaimana pun juga ketertiban dan kondusifitas wilayah adalah tanggung jawab kami," katanya.

Sebelumnya diberitakan, salah satu pengacara Bahar bin Smith, Aziz Yanuar menyebut soal tindakan Komandan Korem 061/Suryakancana, Brigadir Jenderal TNI Achmad Fauzi, yang mendatangi Bahar di pesantrennya yang diduga membuat takut warga sekitar pondok pesantren.Tindakan tersebut, Aziz mengklaim, sebagai bentuk penyalahgunaan kekuasaan yang dikhawatirkan dapat menciderai hubungan baik antara TNI dengan rakyat.

Untuk diketahui, Bahar bin Smith tengah tersangkut kasus dugaan ujaran kebencian yang mengandung unsur SARA. Penyidik Polda Jawa Barat sudah meningkatkan kasus ke tingkat penyidikan dan menyita sidikitnya enam barang bukti dalam kasus dugaan ujaran kebencian.

"Adapun semua barang bukti digital yang telah kami sita, dan telah dikirim ke Laboratorium Digital Forensik Bareskrim Mabes Polri untuk diperiksa," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Kepolisian Indonesia, Brigadir Jenderal Polisi Ahmad Ramadhan, saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

Terjadi penambahan barang bukti yang disita di hari sebelumnya, yakni tiga barang bukti berupa satu unit laptop, satu akun YouTube, dan satu email dengan alamat smktp49@gmail.com. Sedangkan, untuk barang bukti tambahan yang disita yakni satu buah handphone pada klaster TKP Garut dan satu flashdisk pada klaster Bandung.

Penyidikan kasus dugaan ujaran kebencian mengandung unsur SARA itu terus bergulir. Hingga kini jumlah saksi yang diperiksa bertambah jumlahnya dari 34 orang menjadi 50 orang saksi.

 

 
Berita Terpopuler