Australia Ubah Aturan Pengujian Tes Covid-19

Australia akan berupaya membuat perubahan mendesak pada aturan pengujian Covid-19.

Brendon Thorne/AAP Image via AP
Anggota antrean publik untuk mengikuti tes COVID-19 di Sydney, Selasa, 28 Desember 2021. Negara bagian Victoria dan Queensland di Australia melaporkan tingkat infeksi virus corona harian baru pada hari Selasa ketika tekanan pada pusat pengujian mendorong seruan untuk penggunaan yang lebih luas dari tes cepat tes antigen.
Rep: Dwina Agustin Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,SYDNEY -- Australia akan berupaya membuat perubahan mendesak pada aturan pengujian Covid-19 untuk mengurangi tekanan di tempat pengujian. Infeksi melonjak dan negara bagian terpadat di negara itu melaporkan hampir dua kali lipat dalam kasus harian.

Baca Juga

Perdana Menteri  Australia Scott Morrison mengatakan negara itu membutuhkan perubahan cara untuk mengelola persyaratan pengujian. Pemerintah akan mendefinisikan kembali siapa yang memenuhi syarat sebagai kontak dekat dan cuti pekerja yang terpapar virus.

Morrison akan mengadakan pertemuan singkat kabinet nasional pada Kamis (30/12). "Kami tidak bisa membiarkan semua orang dikeluarkan dari peredaran karena mereka kebetulan berada di tempat tertentu pada waktu tertentu," katanya.

Aturan yang diusulkan Morrison tentang kontak dekat dapat berarti kebanyakan orang tidak harus menjalani tes PCR atau mengisolasi diri. Ketentuan ini dinilai dapat memotong antrean panjang di lokasi pengujian dan waktu tunggu 72 hingga 96 jam menerima hasil lab.

Proposal tentang persyaratan pengujian baru datang ketika Queensland berjanji untuk melonggarkan aturan bagi pengunjung antarnegara bagian dengan kedatangan domestik. Perjalanan ini hanya membutuhkan hasil tes antigen cepat negatif untuk masuk mulai 1 Januari daripada tes PCR. Morrison mengatakan 375 juta dolar Australia akan digunakan untuk membeli jutaan alat tes antigen cepat tambahan.

 

 

Kasus antrean panjang ini seiring dengan infeksi yang melonjak. Beberapa pusat pengujian di Sydney ditutup setelah hari libur umum dan yang buka memiliki antrean  yang panjang. "Ini gila. Mengapa semua pusat pengujian ditutup?" kata Hayden Anderson yang berjuang melawan kanker hati.

Anderson menjalani tes PCR setelah seorang teman yang ditemui sebelum Natal dinyatakan positif. Ketika dia pergi untuk tes lanjutan, klinik itu ditutup.

Setelah melihat antrean panjang di pusat pengujian lain, pria berusia 45 tahun ini memutuskan untuk melakukan tes antigen cepat di rumah. Namun, dengan kasus yang melonjak dia khawatir mungkin berjuang untuk mendapatkan tes PCR, seperti yang dipersyaratkan, menjelang janji kemoterapi berikutnya pada 11 Januari. "Ini seperti berjalan di atas tali sekarang," katanya. 

Australia berada dalam cengkeraman wabah varian Omikron yang sangat menular. Infeksi harian baru di negara itu melonjak menjadi hampir 18.300, melampaui tertinggi pandemi sebelumnya sekitar 11.300 yang terjadi pada Selasa (28/12).

Kasus di sebagian besar negara bagian naik ke rekor satu hari dengan New South Wales yang merupakan negara bagian terpadat di Australia. Wilayah ini melaporkan infeksi hampir dua kali lipat menjadi 11.201.

 

Terlepas dari penyebaran varian Omicron yang cepat, Morrison sejauh ini mengesampingkan penguncian, mendesak orang untuk fokus pada jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit. Sementara rawat inap telah merangkak naik, mereka masih berada di luar puncak gelombang Delta.

 

Terlepas dari gelombang Omicron dan Delta, jumlah Covid-19 Australia masih termasuk yang terendah di dunia dengan sekitar 341.500 kasus dan 2.210 kematian. Jumlah ini berkat aturan jarak sosial yang ketat dan pembatasan perbatasan yang ketat.

 
Berita Terpopuler