Sukses Selamatkan Nasabah Jiwasraya, Erick Thohir Diharapkan Selesaikan Masalah ASABRI

Restrukturisasi Jiwasraya memberikan sentimen positif kepada industri polis Indonesia

Tangkapan Layar/Youtube Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir dinilai berhasil menyelamatkan nasabah Jiwasraya dengan melakukan restrukturisasi polis.
Red: Karta Raharja Ucu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah mengapresiasi langkah penyelesaian polis asuransi Jiwasraya yang dilakukan Menteri Erick Thohir melalui PT Asuransi Jiwa Indonesia Financial Group (IFG life). Menurutnya restrukturisasi yang dilakukan Erick Thohir sudah tepat. Langkah yang dilakukan Kementerian BUMN tersebut merupakan suatu upaya untuk terus menjamin dan memberikan layanan asuransi kepada nasabah Jiwasraya.

"Meskipun Jiwasraya saat ini mengalami ganguan keuangan atau collapse, namun nasabahnya terselamatkan," kata Trubus di Jakarta, Senin (27/8).

Sebab, menurut Trubus, sering kali banyak perusahaan asuransi tak bertanggung jawab terhadap nasabahnya. "Restrukturisasi ini salah satu terobosan yang dilakukan Erick Thohir untuk menyelamatkan nasabah Jiwasraya," ucap Trubus.

Dengan restrukturisasi polis yang dilakukan Erick Thohir terhadap nasabah Jiwasraya, dinilai Trubus juga memberikan kepercayaan dan sentimen positif terhadap industri asuransi di Indonesia pada umumnya dan perusahaan asuransi BUMN pada khususnya. Saat ini kondisi asuransi perusahaan BUMN sudah mulai menunjukan perbaikan. Public trust terhadap asuransi milik BUMN sudah mulai pulih.

Baca juga : Libur Natal, Masyarakat Pilih BBM Berkualitas Konsumsi Pertamax Naik 17 Persen

Memang diakui Trubus, restrukturisasi yang dilakukan Erick Thohir adalah jalan yang panjang. Menurut dia, ini adalah salah satu tugas terberat Erick sebagai Menteri BUMN.

"Ini sudah menunjukan arah yang positif. Karut marut yang terjadi di perusahaan BUMN sudah terjadi cukup lama. Dan itu melukai perasaan publik. Karena konsumen hanya dijadikan korban akibat kebijakan pimpinan masa lalu yang amburadul," kata Trubus.

Trubus berharap restrukturisasi perusahaan asuransi yang dilakukan Erick Thohir tak hanya berhenti di Jiwasraya. Ia berharap Erick Thohir mau membantu menyelesaikan permasalahan di ASABRI juga.

Saat ini sebagian besar nasabah Jiwasraya sudah mulai menerima polis asuransi dari IFG life. Diharapkan dalam waktu dekat seluruh nasabah Jiwasraya sudah mendapatkan polis dari IFG.

Meski begitu, dalam proses restrukturisasi ini, nasabah harus menerima beberapa skema penyelesaian yang ditawarkan. Salah satunya pemotongan hingga 40 persen dari total tagihan.

Baca juga : Hadapi Ujian Hidup, Mualaf Yefta: Ada Bisikan Jaga Sholat dan Wudhu

Menurut Trubus, skema pemotongan ini harus dijelaskan oleh management IFG life kepada nasabah dan publik. Selain berkaitan dengan hak-hak nasabah Jiwasraya, jika tidak dijelaskan, management IFG life berpotensi melakukan mal administrasi.  

Trubus menduga potongan 40 persen itu ada kaitannya dengan polis yang menjanjikan keuntungan sangat tinggi dan tidak wajar yang pernah diberikan management sebelumnya. Ia berkata, saat itu manajemen menawarkan produk asuransinya dengan gimik yang sangat menjanjikan. Perilaku management terdahulu melakukan terobosan dengan menawarkan gimik yang tinggi kepada nasabah guna menyelamatkan Jiwasraya.

"Kalau nasabah yang ditawarkan gimik tinggi itu dipotong 40 persen menurut saya wajar. Dan itu harus dijelaskan ke publik. Sebab banyak nasabah pemegang polis tidak menerima gimik besar. Padahal mereka nasabah bagus dan taat di Jiwasraya," ujar Trubus mengungkapkan.

Agar tugas pembenahan asuransi yang sudah baik yang dilakukan oleh Erick Thohir ini terus berjalan tanpa membebani keuangan Negara, Trubus meminta agar pihak Kejaksaan Agung memalui Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk dapat segera mengeksekusi seluruh aset-aset koruptor yang terlibat dalam skandal Jiwasraya. Terutama terhadap aset terpidana yang sudah  memiliki kekuatan hukum tetap.

Diakui Trubus, selama ini asuransi perusahaan BUMN seperti rimba belantara yang siapa pun dapat mengeksploitasi keuntungan dan mengorbankan nasabah dengan memberikan bunga atau keuntungan yang besar. Padahal keuntungan yang besar itu hanya untuk mengelabuhi nasabah.

Aparat penegak hukum di Indonesia harus bertindak cepat dan responsif agar dapat segera menarik aset koruptor yang telah diputus bersalah oleh MA. Mereka jangan terjebak birokrasi dan administratif. Penegak hukum harus bergerak cepat seperti tim penanganan BLBI terhadap aset Texmaco.

"Negara harus hadir dalam penegakan hukum. Jangan lagi kaku dalam melakukan eksekusi seluruh aset koruptor Jiwasraya dan yang lainnya," ujar dia.

Tujuan mengeksekusi seluruh aset koruptor menurut Trubus agar memberikan efek jera terhadap koruptor yang selama ini mengeruk uang di perusahaan BUMN. "ASABRI kan rusak karena persekongkolan jahat yang dilakukan secara institusional dan sistimatis. Perusahaan BUMN dijadikan ladang bancakkan koruptor," ucap Trubus.

 
Berita Terpopuler