Emoji Air Mata, Hati, Hingga Virus Banyak Digunakan Selama 2021

Emoji air mata, hati, dan virus semakin populer sepanjang 2021.

emojipedia.org
Emoji tawa-menangis dinilai sudah tidak keren lagi oleh anak-anak muda. Meski begitu, emoji tersebut masih populer sepanjang 2021.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi telah memengaruhi hampir semua aspek kehidupan, mulai dari pakaian, makanan, hingga cara menghabiskan waktu. Namun, ada satu hal yang hampir tidak berubah, yakni emoji yang dikirim melalui layanan perpesanan.

Menurut data dari Unicode Consortium, sembilan dari 10 emoji yang paling banyak digunakan dari tahun 2019 juga masuk dalam 10 besar teratas tahun ini. Emoji air mata kegembiraan berada di peringkat nomor satu, disusul emoji hati berwarna merah di peringkat nomor dua. Meski begitu, kedua emoji tersebut dinilai tidak keren oleh gen Z.

"Saya pikir masuk akal jika Gen Z merasa emoji tertentu tidak keren. Ini adalah bagian dari pengalaman remaja dalam menciptakan subkultur di mana ada yang benar dan salah dalam berperilaku," kata Ketua Subkomite Unicode dan Direktur Kreatif Google, Jennifer Daniel.

Menurut Daniel, emoji bisa membantu menggambarkan perasaan seseorang. Misalnya, emoji air mata kegembiraan menggambarkan bagaimana seseorang merasa sangat bahagia hingga mengeluarkan air matanya.

Di sisi lain, Daniel juga mencatat spektrum tertawa yang diekspresikan melalui teks.

Baca Juga

"Ada tawa ringan, tawa pengakuan yang merupakan penanda empati," jelas Daniel, seperti dilansir The Indian Express, Selasa (21/12).

Sebagian besar dari 10 emoji teratas dalam kumpulan data Unicode mencakup kompilasi dari berbagai platform dan aplikasi. Emoji itu pada dasarnya menunjukkan bahwa manusia memiliki beragam ekspresi dan perasaan yang sangat spesifik. Bahkan, pada awal pandemi, emoji mikroba, virus dan mahkota (dalam bahasa spanyol "corona" diterjemahkan menjadi “mahkota") banyak digunakan.

"Tapi Anda tidak perlu emoji Covid-19 atau emoji vaksinasi karena Anda memiliki jarum suntik dan plester, yang secara semantik menyampaikan hal yang sama," jelas Daniel.

Emoji jarum suntik melonjak ke posisi 193 tahun ini dalam hal penggunaan secara keseluruhan, dibandingkan dengan 282 pada 2019. Emoji mikroba juga naik dari 1.086 pada 2019 menjadi peringkat 477.

Dosen Linguistik di La Trobe University Melbourne, Australia, Lauren Gawne, mengakui bahwa emoji virus lebih banyak digunakan selama pandemi meskipun tidak sampai menempati urutan teratas penggunaan emoji. Sebab, selama pandemi, masyarakat memiliki banyak hal lain untuk ditertawakan dan ditangisi.

"Bahkan, di tengah pandemi global besar-besaran yang menyita begitu banyak waktu, kita masih bisa saling mengucapkan selamat ulang tahun atau menertawakan sesuatu yang tak terduga," kata Gawne.

Sementara itu, menurut data yang diperoleh dari Twitter, emoji wajah menangis menjadi emoji teratas selama tahun 2021. Di susul emoji air mata kebahagiaan pada posisi kedua, turun satu peringkat dari tahun sebelumnya yang menempati posisi puncak. Emoji air mata kegembiraan turun 23 persen dalam penggunaan dari tahun 2020 hingga 2021.

 
Berita Terpopuler