PM Inggris Bantah Gelar Pesta Saat Lockdown

Beredar foto Johnson dan belasan orang lain sedang minum wine di Downing Street.

AP/Adrian Dennis/AFP Pool
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara pada konferensi pers di Downing Street London, Rabu 8 Desember 2021, setelah para menteri bertemu untuk mempertimbangkan penerapan pembatasan baru sebagai tanggapan atas meningkatnya kasus dan penyebaran varian omicron.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson membuat klarifikasi terkait foto dirinya yang sedang berpesta ketika lockdown. Johnson menyangkal telah menggelar pesta dan melanggar aturan penguncian.

Johnson mengatakan, dalam foto yang beredar, dia dan stafnya sedang membahas pekerjaan. Foto itu diambil di halaman kediaman Johnson di Downing Street pada Mei tahun lalu  "Itu orang-orang di tempat kerja yang berbicara tentang pekerjaan," kata Johnson.

Sebelumnya Wakil Perdana Menteri, Dominic Raab, mengatakan, hal itu tidak melanggar peraturan karena Downing Street adalah tempat kerja sekaligus tempat tinggal Johnson. Raab mengatakan, foto terbaru itu diambil ketika pemerintah baru saja mengadakan konferensi pers.

Baca Juga

Menurut Raab, terkadang setelah melakukan pekerjaan dan melewati hari yang panjang, para staf minum wine di halaman kediaman perdana menteri. “Ini jelas bukan pertemuan sosial karena Anda memiliki orang-orang dengan pakaian kerja, setelah pertemuan yang mereka lakukan di tempat kerja,” kata Raab kepada Times Radio.

Surat kabar Guardian Inggris pada Ahad (19/12) menerbitkan foto Johnson dan belasan orang lainnya sedang minum wine di Downing Street. Foto acara kumpul-kumpul di halaman kediaman Johnson itu, diduga diambil selama penguncian Covid-19 pada Mei 2020.

Kantor Johnson mengkonfirmasi, foto itu diambil ketika ada rapat staf perdana menteri. Foto yang diterbitkan oleh Guardian diambil tidak lama setelah Johnson keluar dari rumah sakit karena Covid-19.

Foto tersebut menunjukkan Johnson dengan istrinya Carrie, yang sedang menggendong putra mereka yang baru lahir dan dua orang lainnya di sebuah meja di teras kediaman perdana menteri. Dalam foto itu, mereka sedang menikmati keju dan wine. Sementara di meja lain terdiri atas empat orang, dan di sekitarnya sekelompok orang berkumpul sambil menikmati wine.

Ketika ditanya mengenai foto itu, juru bicara Downing Street mengatakan, perdana menteri sering menggelar rapat kerja di taman Downing Street pada  musim panas. Pada kesempatan tersebut rapat staf dilakukan setelah konferensi pers di kediaman perdana menteri.

“Downing Street adalah rumah Perdana Menteri dan juga tempat kerjanya.  Istri Perdana Menteri tinggal di No. 10 dan karena itu dapat menggunakan taman secara sah," ujar juru bicara tersebut.

Guardian mengatakan, foto itu diberikan ke surat kabar tersebut setelah kantor Johnson pekan lalu membantah telah menggelar acara sosial di tengah lockdown. Kantor perdana meteri mengatakan, staf Downing Street bekerja pada sore dan malam hari.

Pada hari itu, Menteri Kesehatan Matt Hancock telah memberikan konferensi pers yang mendesak orang-orang untuk mematuhi aturan penguncian. Ketika itu, Hancock mengimbau warga Inggris agar tidak keluar rumah selama akhir pekan, dan bersosialisasi dalam kerumunan.

Partai Buruh yang merupakan oposisi mengatakan, foto itu adalah bukti lebih lanjut bahwa Johnson dan stafnya tidak menganggap serius pembatasan yang telah mereka terapkan pada orang lain.

“Tanyakan pada diri sendiri, apakah itu rapat kerja?  Atau itu acara sosial?  Dan saya pikir jawabannya cukup jelas,” kata Pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer kepada wartawan.

Johnson telah dilanda serangkaian berita media dalam beberapa pekan terakhir atas dugaan pesta Natal di kantor-kantor pemerintah, termasuk di kediamannya sendiri. Acara pesta itu digelar tahun lalu bertepatan dengan penguncian atau lockdown untuk menekan penyebaran kasus Covid-19.

Menteri Brexit David Frost mengundurkan diri pada Sabtu (18/12), karena kekecewaan dengan arahan pemerintah. Berbicara kepada wartawan pada Senin (20/12), dia mengutip penentangannya terhadap kebijakan koersif tentang Covid-19.


 
Berita Terpopuler