BI Riau Siapkan Rp 2,9 Triliun Antisipasi Libur Akhir Tahun

BI Riau menjamin ketersediaan uang tunai cukup sampai akhir tahun ini.

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional selaku Deputi Keuangan G20, Wempi Saputra dan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo dalam konferensi pers penutupan Finance and Central Bank Deputies Meeting di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (9/12).

Logo Bank Indonesia. Bank Indonesia Kantor Wilayah Riau menyiapkan Rp 2,9 triliun untuk keperluan transaksi masyarakat pada akhir tahun.

Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Bank Indonesia Kantor Wilayah Riau menyiapkan Rp 2,9 triliun untuk keperluan transaksi masyarakat menjelang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

"Proyeksi kebutuhan uang khusus Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 sebanyak Rp 2,9 triliun sedikit lebih tinggi dibandingkan 2020 sebesar Rp 2,7 triliun," kata Deputi Kepala Bank Indonesia Perwakilan Riau Maria Cahyaningtyas di Pekanbaru, Rabu (15/12).

Cahyaningtyas juga menjamin persediaan uang tunai di Bank Indonesia Provinsi Riau dalam kondisi cukup hingga akhir tahun. "Rp2,4 triliun diproyeksikan ditarik melalui perbankan di Pekanbaru langsung ke BI Riau, sedangkan Rp 500 miliar melalui perbankan di tiga daerah seperti Rengat, Pasir Pangaraian dan Selatpanjang," ungkap dia.

Cahyaningtyas mengatakan, kenaikan kebutuhan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 terjadi disebabkan kondisi ekonomi setempat yang sudah mulai pulih seiring dengan melandainya kasus Covid-19. Meskipun pada tahun ini tidak terdapat Bansos Tunai seperti 2020, masyarakat diharapkan tetap belanja bijak dan mematuhi kebijakan pemerintah menghadapi Natal dan Tahun Baru, sesuai protokol kesehatan.

Ia juga menjamin proses distribusi uang tunai ke masyarakat menyambut libur Natal dan Tahun Baru berjalan baik sesuai kanal-kanal yang sudah disediakan oleh bank. "Jangan khawatir persediaan uang tunai dalam kondisi cukup dan bisa ditarik langsung lewat bank maupun ATM," ujar Cahyaningtyas.

Namun, ia mengimbau masyarakat memanfaatkan kanal pembayaran nontunai.

Dia juga optimistis inflasi Riau di akhir tahun tetap terkendali, meskipun hingga Desember 2021 inflasi di Riau diyakini masih akan terus terjadi. "Meski hingga akhir tahun nanti Provinsi Riau diprediksi bakal terus mengalami inflasi, tapi angkanya masih cukup terkendali yang berada di bawah 3,5 persen," ungkapnya.

Dia menambahkan, ada banyak faktor yang menyebabkan inflasi di Riau akan terus terjadi hingga akhir tahun 2021. Dengan demikian, ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi Riau pada 2021 juga dipercaya akan tumbuh positif.

"Kita bisa berkaca pada kuartal kedua tahun 2021, pertumbuhannya sebesar 5 persen. Pada kuartal ketiga 4 persen. Kita lihat Pemda Riau juga mulai percaya diri seiring digesanya kegiatan vaksinasi yang terus digencarkan," kata Cahyaningtyas.

Baca Juga

 

 
Berita Terpopuler