Bakrie & Brothers Siap Pasok Bus Listrik 

Bakrie Autoparts telah memasok 30 unit bus listrik melalui operator Transjakarta.

Antara/Rivan Awal Lingga
Direktur Utama & Chief Executive Officer PT Bakrie & Brothers Tbk Anindya Novyan Bakrie.
Rep: retno wulandari Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) kini sedang mempercepat transisi bisnis dengan fokus pada pengembangan di bidang elektrifikasi dan transisi energi menuju green energy. Di antaranya, BNBR tengah mengembangkan industri kendaraan listrik serta mulai merambah industri EBT (energi baru dan terbarukan). 

Baca Juga

Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Anindya Novyan Bakrie, mengatakan strategi baru dari perusahaan tersebut merupakan langkah lanjutan, amplifikasi dan pengembangan bisnis sebelumnya yang lebih mengandalkan bidang industri manufaktur dan infrastruktur sebagai pilar utamanya.
 
"Kita perkuat basis manufaktur sambil memulai bisnis baru. Kini saatnya kita masuk elektrifikasi dan energi terbarukan," kata Anin di Jakarta, Jumat (10/12).
 
Anin juga mengatakan, secara khusus saat ini perusahaan mengakselerasi transisi dari industri manufaktur komponen otomotif menuju industri kendaraan listrik khususnya bus listrik. Di samping itu, perusahaan juga memasuki pengembangan renewable energy dan prefab housing & 3D printing serta penjajakan beberapa bisnis berbasis teknologi dengan perusahaan venture capital dan private equity, Quantum Venture Fund. 
 
Sejak tiga tahun terakhir, perusahaan menjalin kerja sama dengan BYD Auto untuk mengembangkan industri kendaraan listrik, khususnya bus di Indonesia. Bus listrik Bakrie Autoparts-BYD adalah electric bus pertama di Indonesia yang lulus seluruh ketentuan proses homologasi dan pemenuhan ketentuan legalitas dan teknis untuk diujicoba secara komersial oleh Transjakarta. 
 
 

 
Bakrie Autoparts telah memasok 30 unit bus listrik melalui salah satu operator Transjakarta dan akan segera dioperasikan dalam waktu dekat ini. “Spesifikasi dan kapasitas bus yang kami pasok ini sama dengan bus saat ujicoba, dengan lantai rendah (lowdeck) dan direncanakan untuk penggunaan di rute-rute eksisting Transjakarta,” jelas Dino Ryandi, CEO PT Bakrie Autoparts.
 
Dari sisi kinerja keuangan, tekanan ekonomi akibat Covid-19 menjadikan tahun 2021 sebagai tahun yang penuh tantangan bagi BNBR. Hal ini terlihat dari pendapatan BNBR yang mengalami penurunan hingga 21 persen menjadi Rp 1,570 triliun pada kuartal III tahun 2021 dari periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 1,979 triliun. 
 
Meski demikian, pada kuartal III tahun 2021 ini perusahaan mencatatkan EBITDA positif sebesar Rp 78 miliar. Nilai ini naik signifikan jika dibandingkan EBITDA periode yang sama di tahun 2020 yang sebesar Rp 17 miliar. Hal ini menunjukkan upaya positif dan resiliensi Perseroan dalam melakukan efisiensi dan cost control yang berakibat baik untuk kinerja Perusahaan.  
 
Perusahaan juga berhasil menurunkan rugi bersih dibanding periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 240 miliar, menjadi sebesar Rp 45 miliar di kuartal III tahun 2021. Adapun total aset BNBR juga mengalami peningkatan dari Rp 13,99 triliun pada akhir tahun 2020 menjadi Rp 15,12 triliun pada kuartal III tahun 2021.

 

 

 
Berita Terpopuler