AS akan Kirim Pasukan, Jika Rusia Berani Serang Ukraina

Jumlah personel pasukan Rusia di perbatasan ditengarai mendekati 100 ribu.

AP/Susan Walsh
Presiden AS Joe Biden.
Rep: Dwina Agustin Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mengancam akan mengirim bantuan pasukan melalui NATO jika Rusia menginvasi Ukraina. Washington pun memberlakukan langkah-langkah ekonomi baru dalam peringatan baru ke Moskow.

Langkah tersebut nantinya akan disampaikan Presiden AS Joe Biden kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan virtual pada Selasa (7/11). Biden juga, menurut pejabat senior AS, akan menjelaskan kepada Putin bahwa AS tidak akan mengesampingkan keanggotaan Ukraina di NATO di masa depan, seperti yang diminta pemimpin Rusia itu.

Biden berbicara dengan para pemimpin Eropa sebelum bertemu dengan pemimpin Rusia. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa mereka telah setuju untuk menghadirkan front persatuan di Ukraina.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pun pada hari yang sama berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. Dia menegaskan kembali dukungan kuat Washington dalam menghadapi agresi Moskow. Zelenskiy mengatakan di Twitter bahwa dia dan Blinken setuju untuk melanjutkan aksi bersama.

Dengan perkiraan 100 ribu tentara Rusia telah berkumpul dalam jarak serang dari perbatasan, krisis ini adalah yang terburuk sejak 2015. Ketika itu Moskow melakukan serangan ke Ukraina, secara sembunyi-sembunyi mengirim tank dan artileri untuk mengepung pasukan dan memaksa Kiev untuk menandatangani perjanjian damai di Minsk.

Baca Juga

Pejabat senior AS itu menunjukkan dalam sebuah pengarahan kepada wartawan sebelum pertemuan virtual Biden-Putin bahwa intervensi militer Rusia pertama di Ukraina menyebabkan lebih banyak pasukan dan peralatan AS dikerahkan di Eropa timur. Respons serupa akan terjadi kali ini.

"Tentu saja jika Putin pindah, akan ada permintaan yang meningkat dari sekutu sayap timur, dan tanggapan positif dari Amerika Serikat, untuk pasukan tambahan dan kemampuan serta latihan yang dilakukan di sana untuk memastikan keselamatan dan keamanan sekutu sayap timur kami dalam menghadapi agresi semacam itu di Ukraina,” kata pejabat itu.

Pejabat itu menjelaskan bahwa Biden tidak akan mengancam langsung dengan serangan militer AS. Menurutnya, tindakan penjatuhan sanksi ekonomi dari AS dan Eropa dapat menimbulkan kerugian yang signifikan dan parah pada ekonomi Rusia.

Rusia hampir membekukan kontak langsung dengan pemerintah Ukraina dan Zelenskiy. Kiev dituduh mempersiapkan serangannya sendiri terhadap wilayah tenggara Ukraina yang dikendalikan oleh pasukan dukungan Rusia. Ukraina membantah keras klaim tersebut.

Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov, pekan lalu mengatakan Rusia memiliki sekitar 94 ribu tentara di dekat perbatasan Ukraina. Mungkin Rusia sedang mempersiapkan serangan yang dimulai pada akhir Januari.

Para pejabat AS telah memberikan perkiraan serupa tentang jumlah pasukan Rusia dan garis waktu potensial untuk serangan. Terlebih lagi Putin meningkatkan retorikanya tentang Barat yang melintasi garis merah Rusia dalam hal memberikan dukungan militer kepada pemerintah Ukraina.

 
Berita Terpopuler