Rusia Umumkan Kasus Perdana Covid-19 Omicron

Kasus omicron di Rusia libatkan pendatang dari Afrika Selatan yang positif Covid-19.

EPA
Bandara Domodedovo, Moskow, Rusia. Kasus omicron di Rusia melibatkan pendatang dari Afrika Selatan yang positif Covid-19.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia pada Senin mengumumkan kasus perdana Covid-19 terkait varian omicron. Sejumlah kantor berita Rusia melaporkan temuan tersebut pada Senin (6/12).

Kasus omicron ditemukan pada dua orang yang kembali dari Afrika Selatan. Interfax yang mengutip otoritas kesehatan konsumen Rospotrebnadzor melansir bahwa 10 orang yang tiba dari Afrika Selatan terbukti positif Covid-19.

Baca Juga

Sementara itu, RIA juga menyebutkan bahwa omicron terdeteksi pada dua orang yang tiba dari Afrika Selatan. Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu menginstruksikan pemerintah agar mempersiapkan skema untuk memerangi omicron dan mengatakan bahwa penting untuk menjaga pasokan obat, oksigen, dan juga tempat tidur rumah sakit.

Sementara itu, di hari yang sama, Kementerian Kesehatan Nepal melaporkan dua kasus pertama varian omicron. Temuan tersebut melibatkan dua warga negara asing (WNA).

Menurut Kementerian, WNA berusia 66 tahun yang tiba di Nepal dari negara terkonfirmasi omicron pada 19 November dan satu orang berusia 71 tahun yang melakukan kontak dengannya dinyatakan positif varian baru Covid-19 pada Ahad. Tidak disebutkan asal negara mereka.

Sebanyak 66 orang yang melakukan kontak dengan mereka terlacak dan semuanya dinyatakan negatif. Nepal belum lama ini melarang pelancong dari delapan negara Afrika dan Hong Kong di tengah kekhawatiran varian omicron.

Pada Senin, Thailand juga mengumumkan kasus Covid-19 pertama varian omicron. Kasusnya berasal dari seorang warga negara Amerika Serikat yang tiba dari Spanyol pada 29 November lalu, menurut pejabat kesehatan. Kasus tersebut menjadikan Thailand negara ke-47 yang melaporkan varian baru omicron.

"Kasus terkonfirmasi pertama varian omicron ditemukan pada pria AS berusia 35 tahun yang tinggal di Spanyol selama setahun," kata Dirjen Departemen Pengendalian Penyakit Opas Karnkawinpong saat konferensi pers.

 
Berita Terpopuler