Kualifikasi FIBA World Cup, Timnas Koordinasi dengan IBL

Timnas basket putra menjalani window dua kualifikasi FIBA World Cup pada Februari.

FIBA ASIA
Para pemain timnas basket putra Indonesia saat melawan Lebanon di FIBA World Cup 2023 Qualifiers.
Rep: Fitriyanto Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kualifikasi FIBA World Cup 2023 window pertama sudah dilalui timnas Indonesia. Dua kali melawan Lebanon, dua kali kekalahan didapat Indonesia dalam pertandingan yang digelar di Zouk Mikael Arena, Lebanon, dalam penyisihan Grup C. Tim asuhan Rajko Toroman takluk 38-96 pada pertemuan pertama dan 64-110 pada laga kedua.

Baca Juga

 

Hasil ini membuat Indonesia berada di posisi keempat Grup C dengan poin 2. Sementara Lebanon melejit di puncak klasemen dengan empat angka. Sedangkan Arab Saudi dan Yordania berada di urutan kedua dan ketiga dengan masing raihan 3 poin.

 

Timnas bertekad bangkit pada window kedua yang rencananya digelar pertengahan Februari 2022 mendatang. Indonesia akan melawan Arab Saudi pada 24 Februari dan Yordania, tiga hari berselang. Masalahnya, dalam waktu tersebut, jadwalnya berdekatan dengan IBL Pertamax 2022. Sehingga para pemain timnas diperkirakan dibutuhkan klub untuk tampil di ajang liga basket tertinggi di Tanah Air.

 

Manajer timnas basket putra Maulana Fareza Tamrela saat acara jumpa pers virtual dengan media Ahad (5/12) mengungkapkan, akan melakukam koordinasi dengan IBL maupun klub agar pemain timnas dapat bergabung untuk berlatih bersama dan bisa ikut tampil di window kedua nanti.

 

"Jadwal window dua sepertinya mepet dengan IBL. Oleh sebab itu kita akan koordinasi dengan IBL dan klub. Kita ingin pemain bisa bergabung untuk latihan bersama sebelum tampil di window kedua nanti," ujar Mocha, sapaan akrab Maulan Fareza Tamrela.

 

Kekalahan dari Lebanon dianggap wajar. Sebab, kualitas Lebanon memang di atas Indonesia. Selain itu, dua pemain kunci Indonesia yakni pemain naturalisasi Lester Prosper dan Arki Dikania Wisnu tidak bisa bermain karena covid-19.

 

Arki sebelum keberangkatan ke Lebanon dinyatakan positif berdasarkan hasil test usap PCR, sehingga tidak dapat berangkat ke Lebanon. Sementara Lester Prosper, dinyatakan positif saat kedatangan di Lebanon. Absennya Lester membuat timnas kurang bisa membendung serangan di bawah ring pemain Lebanon.

Pebasket timnas basket putra Indonesia Arki Dikania Wisnu (kiri). (Antara/M Risyal Hidayat)

 

 

Mocha menjelaskan, terkait hasil positif jelang pertandingan melawan Lebanon cukup aneh. Sebelumnya, Lester dinyatakan negatif Covid 19 saat tes usap akan terbang dari Amerika Serikat ke Lebanon.

Kemudian saat tiba di Lebanon dinyatakan positif. Untuk memastikan kondisi Lester, manajemen timnas meminta bantuan kedutaan besar Indonesia di Beirut untuk memeriksan di lab lain di luar FIBA. Hasilnya negatif. Sesuai regulasi WHO juga protokol kesehatan FIBA bahwa diperlukan satu kali tes negatif agar pemain yang bersangkutan bisa bertanding. Namun FIBA tidak menerima hasil lab di luar rekomendasi mereka.

Kemudian sehari jelang pertandingan kedua, ia dinyatakan negatif. Termasuk dalam pemeriksaan lab rekomendasi FIBA. "Namun saat dites lagi jelang pertandingan di lab lain, Lester dinyatakan positif. Hingga akhirnya dia tidak bisa dimainkan lagi untuk pertandingan kedua,” ujar Mocha.

Mocha menjelaskan, seluruh anggota tim delegasi harus menjalani tes usap lagi sebelum kembali ke Jakarta. Hampir seluruh pemain dan ofisial mendapatkan hasil negatif, kecuali Andhakara Prastawa dan Endang Muchlisin, masseur dari timnas. Saat ini dua nama tersebut masih menjalani karantina di Lebanon.  Jika sudah dinyatakan negatif, mereka akan segera kembali ke Jakarta.

Dikatakan Mocha, timnas Training Camp (TC) di Las Vegas karena sebelumnya sudah dilakukan saat Asian Games 2018. Hanya tempatnya saja bergeser dari Los Angeles ke Las Vegas. Hasilnya, Pasukan Merah Putih berada di peringkat delapan Asia di Asian Games 2018.

TC di Las Vegas dilakukan sejak 6 November hingga waktu pemberangkatan ke Lebanon pada 22 November. TC di Amerika menjadi pilihan karena menyesuaikan kebutuhan dalam persiapan melawan Lebanon pada 27 dan 29 November 2021. Di Las Vegas, timnas bekerja sama dengan Impact Basketball. Impact Basketball inilah yang memfasilitasi timnas uji tanding selama di Las Vegas.

Kepentingan timnas dalam uji tanding terpenuhi dengan didatangkan lawan tim dengan materi pemain G-League dan mantan NBA Allstar DeMarcus Cousins. Melawan Lebanon memang pemain timnas butuh pertandingan pemanasan yang lebih ke fisik.

“Coach Toro juga punya pengalaman bekerja sama dengan Impact Basketball saat menjadi pelatih Filipina dan dia puas,” kata Mocha.

Timnas basket putra Indonesia. - (Dok FIBA Asia Cup)

 

 
Berita Terpopuler