Cuaca dan Sisa Material Hambat Penanganan Erupsi Semeru 

Sisa material erupsi sudah menjadi lumpur di sejumlah area.

Antara/Umarul Faruq
Warga berfoto di kawasan jalan menuju Gladak Perak yang tertutup material guguran awan panas letusan Gunung Semeru di Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Ahad (5/12/2021). Dampak letusan Gunung Semeru menyebabkan sejumlah jalan penghubung jalur Lumajang-Malang tersebut tertutup dan jembatan putus.
Rep: Wilda Fizriyani Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  LUMAJANG -- Proses penanganan bencana erupsi Gunung Semeru masih berlangsung hingga Ahad (5/12). Namun ada sejumlah hal yang menyebabkan penanganan erupsi tidak bisa berjalan cepat.

Baca Juga

Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi mengatakan, masalah cuaca dan sisa material yang masih banyak menyebabkan proses penanganan berjalan lambat. Apalagi sisa material erupsi sudah menjadi lumpur di sejumlah area.

"Kedalamannya mungkin sekitar 80 centimeter dan itu panas. Mangkannya itu kendalanya di situ," kata Wawan saat dihubungi Republika, Ahad (5/12) sore

Mengingat lumpur yang ditemukan bukan yang biasa, maka penanganan yang dilakukan harus berbeda. Para relawan harus menggunakan sepatu boot tahan panas. Kemudian para relawan juga harus meningkatkan kewaspadaan agar proses penanganan berjalan baik.

Di samping itu, pihaknya juga harus menggunakan kendaraan dalam proses penanganan. Dalam hal ini tidak hanya menggunakan kendaraan truk tapi juga pikap dan jenis kendaraan lainnya.

Menurut Wawan, hambatan penanganan terutama terjadi di tiga wilayah Kabupaten Lumajang. Tiga wilayah tersebut yakni Pronojiwo, Candipuro dan Pasirian. 

 

 

Sebelumnya, Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas. Guguran ini dilaporkan mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (4/12) pukul 15.20 WIB.

Menurut Muhari, Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro telah melaporkan adanya getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter. Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas. Hal tersebut teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang.  

"Selain itu, laporan visual dari beberapa titik lokasi juga mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik," jelasnya.

Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500 hingga 800 meter. Pusat gugurannya berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.

 

 

 
Berita Terpopuler