Masjid Fanar, Mercusuar Dakwah Islam di Qatar

Masjid Fanar merupakan pusat kegiatan Islam di Doha, Qatar.

Wikipedia
Masjid Islamic Cultural Center (ICC) Abdullah bin Zaid al-Mahmud atau lebih populer disebut Masjid Fanar dibuka untuk umum sejak 12 Januari 2008.
Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, Masjid Fanar merupakan pusat kegiatan Islam di Doha, Qatar. Dalam bahasa Arab, fanar berarti 'mercusuar. Dari aspek fisik, tampilan masjid ini tidak jauh berbeda dengan menara suar yang terpancang di tengah kota pelabuhan Doha. 

Baca Juga

Adapun istilah fanar itu juga dapat bermakna 'metafora'. Masjid ini diibaratkan seperti mercusuar yang berfungsi menuntun orang-orang agar dapat mengenal Islam. Pelbagai fasilitas publik yang tersedia di dalamnya memang diperuntukkan begitu.

Sejak 12 Januari 2008, Masjid Fanar dibuka untuk umum setelah peresmian oleh perdana menteri Qatar, Hamad bin Jassim al-Thani. Hingga tahun 2009, itulah masjid terbesar di seluruh negeri Qatar. Selain rumah ibadah, masjid ini juga berfungsi sebagai destinasi pari wisata. Hal ini tidak mengherankan karena bentuk arsitekturnya memang cukup mengesankan.

Bila melihat keseluruhan masjid ini, perhatian utama akan tertuju pada menara spiral raksasa yang terdapat di tengah-tengahnya. Dengan adanya menara itu, Masjid Fanar didaulat sebagai masjid tertinggi di seluruh Qatar. Di samping keunggulan dari segi fisik, pelbagai aktivitas yang dise leng garakan pihak pengelola masjid untuk publik, baik Muslim maupun non-Muslim, juga menarik untuk dikunjungi.

Apalagi, masjid ini di leng kapi dengan museum, perpustakaan, dan lain sebagainya. Masjid ini juga terbuka bagi siapa pun, asalkan berbusana menutup aurat dan mematuhi tata krama yang berlaku. Dikutip dari buku Demystifying Doha: On Architecture and Urbanismin an Emerging City (2013), tinggi menara Masjid Fanar mencapai 80 meter.

 

 

Bentuknya menyerupai desain Masjid Agung Samarra di Irak. Seperti halnya masjid kuno dari abad ke sembilan itu, menara Masjid Fanar juga dapat dinaiki dengan menyu suri anak tangga yang searah spiral hingga ke puncaknya.

Namun, menara Samarra yang memiliki ketinggian 52 meter dan lebar 33 meter itu kalah besar dibandingkan menara di jantung ibu kota Qatar ini. Corak arsitektur Masjid Fanar juga diketahui menyerupai rancangan ziggurat yang berbentuk piramida. 

Sebagai informasi, ziggurat merupakan sebutan bagi bangunan peninggalan Mesopotamia Kuno yang banyak ditemukan di daerah lembah Sungai Eufrat dan Tigris, atau yang kini mencakup Irak dan sekitarnya. Dengan demikian, hal ini menan dakan bahwa desain masjid tersebut berupaya mengelaborasi unsur-unsur budaya setempat dengan gaya bangunan-bangunan terkenal dari sejarah peradaban Islam dalam hal ini, Masjid Agung Samarra. 

Masjid Fanar yang didominasi warna krem ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas publik, seperti perpustakaan, museum sejarah peradaban Islam, dan balai sidang. Macam-macam kegiatan rutin juga diselenggarakan pihak pengelola untuk memakmurkan masjid tersebut, misalnya kursus bahasa Arab dan bahasa Inggris.

Ada pula pusat kajian dan informasi yang berguna untuk mereka yang hendak mengenal Islam lebih lanjut. Sebagian dari keistimewaan masjid ini bagi penduduk setempat dapat dilihat pada penyeleng gara an ibadah shalat Jumat.

 

Khutbah yang diadakan selalu dwibahasa, yakni menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris. Tujuannya agar turis yang mengunjungi mu seum dan ruangruang lain disekitar masjid tertarik untuk me nyimak uraian yang disampaikan khatib. Dengan begitu, mereka diharapkan dapat lebih mengenal ajaran agama ini. 

 
Berita Terpopuler