Pasien Kanker di Eropa Alami Krisis Kesehatan karena Pandemi

Pandemi Covid-19 berdampak pada perawatan kesehatan pasien kanker.

PxHere
Pandemi Covid-19 berdampak pada perawatan kesehatan pasien kanker.
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, 

Baca Juga

Oleh: Puti Almas

Eropa mengalami krisis kesehatan yang semakin dalam. Banyak orang di negara-negara di benua itu terdampak dengan kanker dan situasi semakin memburuk setelah adanya virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan infeksi penyakit Covid-19 dan menjadi pandemi dunia saat ini. 

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari 200 sumber di 17 negara Eropa pada awalnya menunjukkan bahwa sekitar 100 juta tes skrining tidak dilakukan. Sementara hingga setengah dari semua pasien kanker terdampak dengan adanya penundaan pengobatan selama pandemi Covid-19. 

Terlebih, ada sebanyak satu juta orang di Eropa yang belum terdiagnosis memiliki kanker. Pandemi Covid-19, di mana sifat virus sangat menyebar membuat rumah sakit dan pusat medis di banyak negara di benua itu memutuskan untuk menunda atau membatalkan perawatan dan operasi untuk meminimalkan risiko orang yang rentan dan sakit terkena penyakit, terutama pasien kanker.

Dilansir dari Euro News, Jumat (3/12), dampak pandemi tidak hanya pada perawatan kanker, tetapi juga pengobatan penyakit lain, belum diketahui. Namun, para peneliti berharap data tersebut akan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang efek dari virus tersebut secara keseluruhan. 

“Dampak Covid-19, pada pasien kanker tidak dapat diabaikan. Pasien kanker tidak bisa menunggu, dan kita harus memastikan bahwa Covid-19 tidak terus melemahkan perjuangan melawan kanker,” ujar Mark Lawler, profesor di bidang Kesehatan Digital di Queen's University Belfast. 

Sementara Covid-19 mengekspos kesenjangan signifikan dalam sistem perawatan kesehatan, dampak keseluruhan pemberian perawatan kanker di negara-negara Eropa masih belum diketahui. Lawler mengatakan bahwa saat ini alat data yang mudah digunakan untuk membantu menilai hambatan dalam pemberian perawatan kanker tengah dikembangkan. 

Berdasarkan data, berikut beberapa negara di Eropa yang mengalami dampak terhadap perawatan kanker selama pandemi Covid-19.

1. Austria 

Di Austria, penangguhan skrining kanker payudara sempat dilakukan selama dua bulan pada 2020. Pada April dan Mei tahun itu, procedur pemeriksaan ini turun 70 persen dibandingkan periode yang sama pada periode yang sama pada 2019. Diagnosis baru kanker payudara dan ginekologi turun setengahnya pada April 2020 dibandingkan 2019.

2. Belgia

Belgia adalah salah satu negara yang paling terpukul selama gelombang pertama Covid-19. Akibatnya, penurunan hingga 81 persen dalam pemeriksaan kanker dan pengurangan 44 persen lebih lanjut dalam diagnosis kanker terjadi. 

Sekitar 11 persen pasien kanker menghadapi penundaan pengobatan kemoterapi mereka dan hingga Agustus lalu, masih ada 4.000 diagnosis kanker yang belum dikonfirmasi.

3. Prancis 

Ketika gelombang pertama pandemi melanda, diagnosis kanker di Prancis turun hingga 42 persen pada April 2020 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Menurut data yang diserahkan kepada tim peneliti di balik Data juga menunjukkan ada 93.000 kasus kanker yang tidak terdiagnosis pada 2020 saja. 

4. Jerman

Selama 35 hari di Maret dan April 2020, tidak ada undangan yang dikirimkan kepada perempuan di Jerman untuk datang pemeriksaan mammogram saat Covid-19 melanda Jerman. Pada saat yang sama, diagnosis kanker baru turun lebih dari 27 persen pada April 2020 dibandingkan tahun sebelumnya. 

Selama tahap awal pandemi, 46,4 persen pasien kanker di Jerman juga melaporkan kesulitan dalam memastikan tanggal untuk prosedur investigasi seperti biopsi dan operasi serta rawat inap di rumah sakit.

 

5. Irlandia

Di Irlandia, data kasus kanker prostat yang terdeteksi pada 2020 telah turun menjadi 67 persen dari tingkat yang tercatat pada tahun sebelumnya, dengan rujukan untuk pengobatan di klinik kanker prostat pada Agustus 2020 telah turun sebesar 26 persen dari tingkat normal. Sementara kasus kanker paru-paru dan payudara yang terdeteksi hanya mengalami sedikit penurunan masing-masing menjadi 95 dan 98 persen dari tingkat sebelumnya, menyusul jumlah biopsi yang dilakukan turun hampir setengahnya.

6. Italia

Di Italia, sebagian besar pasien melihat perawatan mereka terganggu dalam beberapa hal, dengan 84 persen mengatakan bahwa pengobatan mereka telah berubah dalam satu atau lain cara selama pandemi. Sebagai contoh, sekitar 52,5 persen pasien kanker paru-paru, menghadapi penundaan pengobatan kemoterapi mereka. 

Perempuan biasanya menunggu tambahan rata-rata 4,4 bulan untuk skrining kanker serviks. Jumlah operasi juga turun secara keseluruhan, dengan jumlah operasi kanker usus besar turun paling tajam sepertiga dibandingkan pada 2019.

7. Polandia

Di Polandia, semua bentuk pengobatan terkena dampak pandemi, tetapi secara khusus layanan kanker payudara mengalami penurunan. Misalnya, jumlah mammogram yang dilakukan pada April dan Mei 2020 turun 94 persen dibandingkan pada 2019.

8. Rumania

Data dari Rumania sejauh ini terbatas tetapi dari data yang dilihat, para peneliti menemukan bahwa 77,5 persen pasien kanker mengalami kesulitan datang ke layanan medis yang diperlukan dan janji temu selama pandemi sementara penerimaan rumah sakit untuk pasien kanker turun 61 persen.

9. Spanyol

Dibandingkan dengan periode pra-pandemi, 38 persen kasus kanker paru-paru di Spanyol tidak terdiagnosis pada 2020. Skrining untuk tumor padat turun lebih dari setengahnya dengan 57 persen lebih sedikit sitologi, atau tes skrining, yang dilakukan pada pada tahun itu dibandingkan pada 2019. 

10. UK (Britania Raya)

Menurut data yang diberikan oleh Dukungan Kanker Macmillian, hampir satu juta orang di Britania Raya (UK) mengalami gangguan pada perawatan mereka karena Covid-19. Pemeriksaan kanker payudara sangat terpukul dengan perkiraan 986.000 janji dibatalkan.

Pada April 2021, ada 4,6 juta orang yang menunggu operasi dengan 300.000 di antaranya telah menunggu lebih dari setahun untuk dioperasi. Bisa dibilang data terburuk menyangkut peningkatan kematian, dengan peningkatan yang tercatat di semua jenis kanker. Ada, misalnya, peningkatan 9,6 persen dalam jumlah kematian pasien kanker payudara yang diagnosisnya dibuat dalam lima tahun terakhir.

 
Berita Terpopuler