Al-Shaikh Tuliskan Deskripsi Detail Mercusuar Alexandria

Deskripsi itu ditulis al-Shaikh dalam kitab berjudul Alif Ba.

Mercusuar Alexandria/Ilustrasi
Rep: Muhyiddin Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Para musafir maupun ilmuwan Muslim menaruh perhatian penting kota Alexanderia (Iskandariyah) dalam kajiannya. Salah satunya, Yusuf Ibnu al-Shaikh al-Balawi dari Andalusia. 

Baca Juga

Al-Shaikh dalam kunjungannya ke Alexandria coba mendeskripsikan salah satu monumen paling kuno di Mesir, yaitu mercusuar Alexandria.  Ibnu al-Shaikh lahir di Malaga pada 1132 M. Semasa hidupnya, dia hanya melakukan satu perjalanan ziarah ke Makkah, yakni pada tahun 1165.

Pada tahun berikutnya, ia kembali ke kampung halamannya dan menuliskan kisah perjalanannya, termasuk menceritakan mercusuar Alexandria, yang disebut sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia kuno.

Manuskrip berbahasa Arab yang ditulis al-Shaikh itu berjudul Kitab Alif Ba. Kitab itu ditemukan di perpustakaan Kairo, Mesir pada 1870. Namun, butuh waktu 60 tahun bagi orang Spanyol yang bisa berbahasa Arab, Miguel Asin Palacios untuk mengetahui pentingnya kitab tersebut.

Sebab, kitab itu ternyata bukan hanya mengisahkan tentang perjalanan al-Shaikh, tapi juga berisi ide-ide penting yang diajarkan al-Shaikh kepada putranya. Dalam kitab itu, Palacios juga menemukan deskripsi yang detail tentang ukuran mercusuar Alexandria, yang pernah dibuat seorang saksi mata sebelum diruntuhkan gempa bumi pada tahun 1323.

 

 

Beberapa cerita menyebutkan, mercusuar itu berketinggian lebih dari 650 meter. Batu marmer yang melapisi bangunan itu tampak begitu terang dan bercahaya sehingga mem buat seorang penjahit bisa memasukkan ja rum di malam hari. Menaranya juga dapat di lihat dari hampir seluruh Istanbul dan butuh 23 ton perak untuk membangun mercusuar tersebut.

Sayangnya, hanya sedikit yang dapat di ketahui tentang kehidupan al-Shaikh. Namun, berdasarkan keterangan Ibnu al-Abbar dalam buku ensiklopedinya tentang orang-orang terkenal dari Andalusia, al-Shaikh adalah arsitek yang membangun 25 masjid dan menggali 50 sumur di tempat asalnya, Malaga.

Dalam kitabnya, al-Shaikh memulai dengan mencatat lokasi mercusuar Alexandria. Menurut dia, jarak antara mercusuar dan perkotaan hampir satu mil atau lebih. Sementara, Kota Alexandria berada di sebelah selatan mercusuar itu.

"Ini (mercusuar) terletak di sebuah pulau kecil di tengah-tengah air, dan dari sini, se buah jalan di atas air telah dibangun untuk mencapai pantai, yang panjangnya 600 hasta atau lebih, lebarnya 20 hasta dan tingginya tiga hasta dari permukaan laut. Karena itu, ketika laut sedang pasang, air menutupi jalan ini," tulis al-Shaikh seperti dikutip dalam sebuah artikel di laman Aramcoworld.

Al-Shaikh menjelaskan, mercusuar Alexandria dibangun pada masa pemerintahan Ptolemeus I (367-283 SM) dan diselesaikan 12 tahun kemudian oleh putranya, Ptolemeus II Philadelphus (285246 SM). Adapun perancang bangunan ini adalah Sostratus dari Snidus.

Sostratus mengukirkan namanya pada mercusuar ini, tepatnya di bagian bawah bangunan. Nama Sostratus juga terukir dalam sebuah prasasti yang diterjemahkan dari Bahasa Yunani seperti berikut: "Sostratus, putra Dexiphanes dari Cnidia mempersembahkan bangunan ini untuk para dewa penyelemat atas nama mereka yang mengarungi lautan." 

Selanjutnya, al-Shaikh menjelaskan dan menghitung 68 pintu dan kamar yang dia masuki saat menaiki tanjakan dari galeri lantai pertama. "Saya menulis semua ini, ka rena saya ingin menggunakan tinta, kertas, dan tali, agar tidak kehilangan setiap detail nya, karena mercusuar ini adalah keajaiban," tulis al-Shaikh 

Kemudian, dia menggambarkan bentuk tiga tingkatan menara mercusuar itu. Menu rut dia, di lantai dasar mercusuar berbentuk persegi, di tengah berbentuk segi delapan, dan di bagian atas berbentuk silinder. Di bagian atas juga terdapat masjid kecil yang dibangun oleh salah satu penguasa Muslim pertama Mesir, Ahmad ibnu Tulun.

Masjid kecil itu memiliki empat pintu masuk dan tampak seperti kubah. Sementara, di puncak menara ada ruang berbentuk silinder. Di ruang berbentuk silinder itulah terdapat api yang selalu menyala, yang berguna memandu kapal ke pela buhan.

 

 

 

 
Berita Terpopuler