Tiga Suplemen Terbaik untuk Redakan Gejala Vertigo

Gejala vertigo dapat berlangsung mulai dari beberapa detik hingga hari atau bulan.

Republika/M Syakir
Penderita vertigo (ilustrasi). Gejala vertigo yang umum antara lain mual, gerakan mata menyentak, sakit kepala, berkeringat, telinga berdenging, dan gangguan pendengaran.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vertigo merupakan kondisi yang membuat penderitanya mengalami pusing hingga merasa lingkungan di sekitarnya berputar. Prevalensi vertigo di Indonesia pada 2018 mencapai 50 persen dari usia 40-50 tahun dan menjadi keluhan nomor tiga tertinggi dari pasien yang datang ke praktik umum, setelah nyeri kepala dan strok.

Gejala vertigo yang umum antara lain mual, gerakan mata menyentak, sakit kepala, berkeringat, telinga berdenging, dan gangguan pendengaran. Gejala ini dapat berlangsung mulai dari beberapa detik hingga beberapa hari atau bulan.

Sejauh ini, telah ditemukan tiga suplemen terbaik untuk meredakan vertigo yaitu piracetam, jahe dan ginkgo. Studi yang diterbitkan di National Library of Medicine menemukan bahwa jahe bisa membantu mengurangi gejala vertigo.

Dikutip dari Express.co.uk, Sabtu (27/11), delapan sukarelawan mengambil bagian dalam uji coba skala kecil double-blind cross-over placebo, di mana jahe terbukti mengurangi pusing akibat vertigo secara signifikan.

Kemudian, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Neurology menemukan bahwa ekstrak ginkgo terbukti berkhasiat mengobati vertigo pada uji coba kelompok tikus. Ekstrak ginkgo biloba meningkatkan vestibulo-ocular motor, vestibulo-spinal compensation, dan mobility after (kerusakan telinga bagian dalam). Diketahui, vertigo sendiri sering disebabkan oleh kerusakan telinga bagian dalam.

Baca Juga

Kelompok tikus diobati dengan dosis ginkgo yang berbeda selama enam pekan sebelum kerusakan telinga bagian dalam dan post unilateral labyrinthectomy. Sedangkan tikus kontrol yang mengalami kerusakan telinga bagian dalam tidak mendapat suplementasi ginkgo.

Perilaku tikus yang diteliti selama penelitian yaitu yang posturnya tak simetris, kepalanya miring dan body rotation. Di lapangan terbuka, tikus yang diberi suplementasi ginkgo menunjukkan peningkatan mobilitas dibandingkan dengan kontrol.

Salah satu penyebab paling umum vertigo adalah vertigo posisi paroksismal jinak (BPPV), di mana partikel kalsium kecil terlepas dari posisi biasanya dan terkumpul di telinga bagian dalam. BPPV dikaitkan dengan usia yang lebih tua, meski dalam perkembangannya dapat terjadi tanpa alasan yang diketahui.

Penyebab lain dari vertigo adalah neuritis vestibular, di mana infeksi virus menyebabkan peradangan di telinga bagian dalam di sekitar saraf keseimbangan. WebMD mencatat bahwa suplemen piracetam mungkin efektif untuk meredakan vertigo.

Para peneliti di Departemen Otorhinolaringologi University of Amsterdam, Belanda melaporkan bahwa piracetam telah terbukti efektif dalam mengatasi vertigo. Meski piracetam terbukti mengurangi frekuensi vertigo, ini tidak memengaruhi tingkat keparahan vertigo.

 
Berita Terpopuler