Tragedi Migran Tenggelam Perdalam Permusuhan Inggris-Prancis

Tragedi migran tenggelam di Selat Inggris buat Inggris dan Prancis saling menyalahkan

Gareth Fuller/PA via AP
Sekelompok orang yang diduga migran dibawa ke Dover, Inggris oleh RNLI, menyusul insiden perahu kecil di Selat Inggris, Kamis 25 November 2021. Pada Rabu, sekitar 30 migran tujuan Inggris tewas saat perahu mereka tenggelam. Tragedi migran tenggelam di Selat Inggris buat Inggris dan Prancis saling menyalahkan.
Rep: Puti Almas Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, DUNKIRK — Pemerintah Prancis berjanji untuk meningkatkan pengawasan di wilayah pantai utara negara itu. Di sana, terdapat banyak migran yang berada di kamp-kamp darurat, menunggu kesempatan untuk menyeberangi perairan menuju Inggris.

Dilaporkan insiden penyebrangan yang tragis terjadi pada Rabu (25/11), dengan sebanyak 17 pria, tujuh perempuan, dan tiga remaja tewas karena kapal yang terbalik. Biasanya, para migran melakukan perjalanan dengan perahu kecil dengan kelebihan muatan.

Para migran yang berada di wilayah pantai utara Prancis banyak berasal dari Afghanistan, Irak, dan sejumlah negara yang dilanda perang dan kemiskinan. Akibat insiden tenggelamnya migran yang tragis itu, permusuhan antara Inggris dan Prancis semakin mendalam, kedua negara saling menyalahkan atas tragedi.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyalahkan Prancis atas krisis migran yang terjadi di negara itu. Namun, Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin menuduh Inggris sebenarnya melakukan manajemen imigrasi yang buruk.

Baca Juga

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan negaranya hanya menjadi tempat transit bagi banyak migran. Ia menekankan lebih banyak kerja sama antara negara di Eropa yang  diperlukan untuk mengatasi imigrasi ilegal. "Saya akan mengatakan dengan sangat jelas pasukan keamanan kami dimobilisasi siang dan malam," ujar Macron dalam sebuah pernyataan selama kunjungan ke Ibu Kota Kroasia, Zagreb.

Macron mengatakan mobilisasi maksimum pasukan Prancis, dengan pasukan cadangan dan pesawat tak berawak atau drone mengawasi pantai. "Namun di atas semua itu, kita perlu secara serius memperkuat kerja sama dengan Belgia, Belanda, Inggris, dan Komisi Eropa,” jelas Macron.

Johnson kemudian menawarkan untuk bertemu Macron dan para pemimpin Eropa lainnya untuk membahas lima langkah yang dikatakan dapat mengurangi penyeberangan migran. Di antaranya adalah termasuk patroli bersama untuk mencegah lebih banyak kapal meninggalkan pantai Prancis paling cepat pekan depan, menggunakan sensor dan radar, serta segera mengerjakan kesepakatan pengembalian dengan Prancis dan kesepakatan serupa dengan Uni Eropa.

"Ini akan memiliki efek langsung dan secara signifikan akan mengurangi penyeberangan, menyelamatkan nyawa, dengan secara mendasar melanggar model bisnis kelompok kriminal," kata Johnson dalam surat yang dikirim kepada Macron dan dipublikasikan melalui jejaring sosial Twitter.

Ketika Inggris meninggalkan Uni Eropa, Inggris tidak lagi dapat menggunakan sistem blok itu untuk mengembalikan migran ke negara anggota pertama yang mereka masuki.

Insiden tenggelamnya kapal migran pada Rabu (25/11) menjadi yang terburuk di perairan yang memisahkan Inggris dan Prancis. Ini juga menjadi wilayah yang merupakan jalur pelayaran tersibuk di dunia.

Para migran yang berada di kamp-kamp darurat kecil di Dunkirk, wilayah dekat pantai utara Prancis, menuturkan akan terus berusaha mencapai Inggris apapun risikonya. Salah satunya seorang warga dari Irak bernama Manzar yang mengatakan berani menyeberang perairan dengan perahu kecil karena tidak ada cara lain.

“Mungkin berbahaya, mungkin kami mati, tapi mungkin akan aman. Kami harus mencoba kesempatan. Itu risiko dan kami sudah mengetahui,” jelas Manzar.

Inggris dilaporkan telah mengulangi tawaran untuk mengadakan patroli gabungan Inggris-Prancis di lepas pantai Prancis dekat Calais. Namun, Paris telah menolak seruan tersebut dan tidak jelas apakah akan mengubah keputusan sebelum diadakannya pemilihan presiden di mana migrasi dan keamanan menjadi salah satu topik penting negara itu.

Migrasi juga merupakan masalah sensitif di Inggris. Juru kampanye British Exit (Brexit) mengatakan kepada pemilih bahwa meninggalkan Uni Eropa berarti mendapatkan kembali kendali atas perbatasan. London sebelumnya mengancam akan memotong dukungan keuangan untuk kepolisian perbatasan Prancis jika gagal membendung arus migran.

Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel dijadwalkan bertemu dengan rekan-rekannya dari Prancis, Belgia, Belanda, dan Jerman. Johnson menyebut dalam suratnya kepada Macron bahwa dia siap untuk meningkatkan pertemuan itu menjadi pertemuan puncak para pemimpin.

Komisaris Migrasi Uni Eropa Ylva Johansson akan menawarkan bantuan keuangan dan bantuan kepada Prancis dari pasukan perbatasan blok tersebut. Berdasarkan data, jumlah migran yang melintasi perairan Prancis menuju Inggris telah melonjak menjadi 25.776 pada tahun ini, naik dari 8.461 pada 2020 dan 1.835 pada 2019.

Sebelum peristiwa terbaru terjadi, sudah ada 14 orang tenggelam tahun ini saat mencoba mencapai Inggris. Pada 2020, tujuh orang meninggal dunia dan dua orang hilang. Pada 2019  tercatat empat orang meninggal.

 
Berita Terpopuler