Jagalah Amanat Sebaik-Baiknya

Penting bagi seorang Muslim untuk menjaga amanat.

amazonaws.com
menjaga amanat/ilustrasi
Rep: Andrian Saputra Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman; 

Baca Juga

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Alquran surat An Nisa ayat 58). 

Contohnya bila Anda diberikan amanat untuk menyalurkan bantuan kebutuhan pokok bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19, maka segera tunaikan amanat itu dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai secuil pun Anda melakukan korupsi terhadap bantuan itu. 

Sementara itu bila ada orang lain berkhianat terhadap Anda, maka janganlah membalasnya dengan berkhianat. Melainkan doakanlah ia agar bertaubat dan menjadi orang yang menepati janji dan menjaga amanat.Rasulullah ﷺ bersabda:

وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَدِّالْأَمَانَةَ إِلَى مَنِ ائْتَمَنَكَ وَلَا تَخُنْ مَنْ خَانَكَ.

Rasulullah ﷺ bersabda : Sampaikanlah amanat kepada orang yang telah mengamanatkannya kepada kamu, dan jangan kamu berkhianat kepada orang yang mengkhianatimu. (Kasyful Ghummah, hlm. 22, jilid 2).

 

 

 

Penting bagi seorang Muslim untuk menjaga amanat. Terlebih ketika menjalin kesepakatan dengan non Muslim. Ketika seorang Muslim itu dapat menjaga amanat, maka bisa jadi itu yang menjadi sebab non Muslim untuk memeluk Islam karena prinsip orang-orang Muslim yang menjaga amanat.  

Karena itu Rasulullah sering sekali berpesan kepada para sahabat untuk menjaga amanat.   

وَعَنْ أَنَسٍ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ:  مَاخَطَبَنَارَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا قَالَ: لَا اِيْمَانَ لِمَنْ لَا أَمَانَةَ لَهُ وَلَادِيْنَ لِمَنْ لَا عَهْدَلَهُ.

Anas Radiyallahu Anhu berkata:  “Tidaklah berkhotbah Rasulullah kepada kami kecuali beliau bersabda: "Tidak ada  keimanan sama sekali bagi orang yang tidak ada sifat amanat baginya. Dan tidak ada agama sama sekali bagi orang yang tidak dapat memegang janjinya," (HR. Ahmad, Bazzar dan Thabarani).

Dan pada hadits lain dijelaskan: 

وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ عَلَامَةِ حُلُوْلِ الدَّمَارِ بِأَمَّتِى أَنْ تَصِيْرَ الْاَمَانَةَ مَغْنَمًاوَالزَّكَاةَ مَغْرَمًاوَأَنْ يَخْرُجَ الرَّجُلُ مِنْ رُعَاعِ النَّاسِ فَيَقُوْمُ لَهُ أَشْرَافُهُمْ.

 

Rasulullah ﷺ bersabda: “Diantara tanda turunnya kehancuran bagi umatku jika amanat jadi kesempatan meraup keuntungan dan zakat menjadi sesuatu yang merugikan. Dan akan keluar orang dari rakyat jelata kemudian orang-orang yang mulia berdiri menghormati kepadanya.  (Kasyful Ghummah, hlm. 23, jilid 1)

 
Berita Terpopuler