Memaksimalkan Dakwah Secara Digital

Sebagian besar pendakwah masih belum menggunakan teknologi digital.

kval.com
Dakwah bisa dilakukan melalui internet. Ilustrasi
Rep: Umar Mukhtar Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, Oleh: Umar Mukhtar

Baca Juga

BANDUNG -- Pimpinan Wilayah (PW) Persatuan Islam Istri (Persistri) Jawa Barat (Jabar) menaruh perhatian penting dalam upaya mengeliatkan dakwah digital. Salahs atunya dengan menggandeng  Platform komunitas Muslim, Umma, terkait implementasi dakwah dengan mengadopsi fitur-fitur aplikasi Umma.

CEO dan Co-Founder Umma, Indra Wiralaksmana menyampaikan, Umma kini telah resmi berkolaborasi untuk membawa dakwah di lingkungan Persistri ke ekosistem digital melalui aplikasi Umma. Dia mengatakan, Persistri Jabar memiliki banyak daiyah berkualitas dan berkompeten sehingga jangkauan dakwahnya perlu diperluas dengan digitalisasi.

"Harapannya, melalui kerjasama ini, lebih banyak lagi daiyah di lingkungan Persistri yang turut meramaikan ekosistem dakwah di dalam aplikasi Umma," kata dia kepada Republika.co.id, di sela-sela agenda 'Pelatihan Dakwah Digital dan Penandatanganan MoU PW Persistri Jabar bersama Umma' di Bandung, Selasa (23/11).

Adab membaca Alquran digital - (republika)

Dalam agenda tersebut, para daiyah Persistri Jabar diberikan pelatihan menggunakan fitur Umma untuk memaksimalkan dakwah secara digital. Salah satunya diajarkan mengenai bagaimana berdakwah dengan memanfaatkan fitur live streaming di aplikasi Umma.

Indra menambahkan, Umma juga akan merangkul organisasi, komunitas dan kelompok dakwah yang lain. Sebab dengan kolaborasi tersebut, Umma ingin memastikan bahwa dai dan daiyah yang tampil itu layak, tepat dan berkompetensi. "Karena bersumber dari pihak yang terafiliasi dengan organisasi dan komunitas di mana dakwah sudah menjadi keseharian mereka," tuturnya.

Umma, kata Indra, saat ini telah diunduh oleh 13 juta pengguna. Dengan jumlah yang tak sedikit ini, Umma akan terus menghadirkan pendakwah yang lebih banyak lagi, baik dai maupun daiyah yang tentunya mencerminkan Islam rahmatan lil alamin.

 

 

Indra menyadari, sebagian besar pendakwah masih belum menggunakan teknologi digital karena berbagai faktor, di antaranya keterbatasan pemahaman terhadap teknologi digital. "Kalau pun sudah banyak yang memanfaatkan digital, hasilnya belum maksimal. Nah itulah mengapa ada Umma," tutur dia.

Indra menjelaskan, umumnya para pendakwah sudah menggunakan saluran-saluran digital yang tersedia. Namun, media-media digital ini sebetulnya bersifat umum dan tidak dikhususkan untuk demografi tertentu yang dalam hal ini umat Islam. Sehingga tidak mudah bagi pendakwah untuk menyampaikan dakwahnya ke banyak orang.

"Media sosial tidak fokus ke umat Islam dan tidak memberikan perhatian khusus kepada pendakwah. Dengan Umma yang basisnya Muslim, mereka akan dibantu untuk diangkat menjadi bintang dakwah dan mendapat perhatian yang mungkin tidak mereka dapatkan dari platform yag sifatnya lebih umum," tuturnya.

Namun, Indra menekankan, itu bukan berarti Umma ingin para dai dan daiyah meninggalkan platform digital yang telah digunakannya. Umma tidak ingin mereka berhenti dakwah di media-media digital lain. Sebab, kehadiran Umma yaitu untuk melengkapi sarana dakwah dan memperluas jangkauan dakwah para dai dan daiyah.

 

Mengenal Aplikasi Muslim Pro - (Data Republika)

 

Ketua Pimpinan Wilayah Persatuan Islam Istri Jawa Barat (PW Persistri Jabar), Ella Kamilawatie, sangat bersyukur atas terselenggaranya pelatihan dakwah digital dan kehadiran fitur baru umma, yakni My Iqra.

Dia berharap semoga dengan kehadiran Umma, dapat menambah luas wawasan dan kesempatan untuk menyebarkan dakwah. Dia mengatakan, hadirnya My Iqra dapat memudahkan untuk mengenal Alquran dan bahkan menjadikan Alquran sebagai sahabat.

"Hadirnya My Iqra menjadi perhatian khusus bagi kami, karena pada kenyataannya masih banyak yang belum mengenal dan mencintai Alquran serta sulit untuk konsisten mengaji," ujarnya.

Sementara itu, ustazah dari Persistri Jabar, Imas Karyamah, yang juga Ketua Bidang Pengembangan Dakwah PW Persistri Jabar, menyampaikan, kini saatnya dakwah kekinian dengan menggunakan dan menguasai media digital untuk kegiatan yang positif.

Dia juga berharap, dakwah ini menjadi keberkahan dan bermanfaat untuk semua di manapun dan kapanpun. "Saya sudah sekian tahun berdakwah bersama Umma, mengajak para santri, Himpunan Mahasiswa Persis juga pemuda dan pemudi Persis, para Pengurus Persistri baik itu setingkat pimpinan pusat, wilayah, daerah dan semua anggotanya," katanya.

Dalam kesempatan itu Ustazah Imas mengajak untuk bersama-sama berdakwah secara efektif dan efisien melalui dakwah digital.

 

 

 

Ketua IV Pimpinan Wilayah Persatuan Islam Istri Jawa Barat (PW Persistri Jabar), Ustazah Juju Jubaedah, mengapresiasi agenda pelatihan dakwah digital yang dilaksanakan platform Umma. Menurutnya, dakwah secara digital bermanfaat untuk memperluas jangkauan dakwah.

"Saya senang ada pengembangan metode dakwah ini. Ini agar ada lebih banyak lagi anak-anak muda berkompetensi di bidang dakwah sehingga bisa mengembangkan dakwahnya," kata dia.

Ustazah Juju mendukung modernisasi di bidang dakwah. Sebab, dia mengatakan, kehadiran teknologi digital seperti Umma bisa membuat generasi muda memperoleh konten-konten positif. Sebab, di aplikasi Umma terdapat banyak konten Islami yang dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

"Ini sangat positif. Saya sebagai orang tua ingin agar anak-anak lain bergeser ke aplikasi Umma, karena ada banyak konten positif serta pelajaran di sana," katanya.

Di lingkungan Persistri Jabar sendiri, Ustazah Juju mengatakan, kini sudah banyak yang melakukan dakwah melalui teknologi digital. Meski tidak tatap muka, dakwah secara digital tetap interaktif. Karena di dalamnya para peserta bisa menyampaikan pertanyaan seperti dakwah pada umumnya.

"Saya harap ini terus sukses dan semoga ke depan dakwah digital ini bisa lebih masif, dan cakupannya bisa lebih lebar lagi," tutur dia.

 

 

 
Berita Terpopuler