Virolog Jelaskan Cara Cegah Lonjakan Kasus Covid-19

Lonjakan kasus Covid-19 dapat dicegah.

Pixabay
Ilustrasi Covid-19. Lonjakan kasus Covid-19 dapat dicegah.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO - Virolog dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr Daniel Joko Wahyono MBiomed mengingatkan bahwa lonjakan kasus Covid-19 dapat dicegah. Caranya ialah dengan tetap memperkuat protokol kesehatan dan menggencarkan program vaksinasi.

"Kunci untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 adalah masyarakat perlu tetap mematuhi anjuran pemerintah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan dan juga segera mendapatkan vaksinasi," katanya di Purwokerto, Jateng, Rabu.

Daniel yang mengajar mata kuliah virologi itu mengatakan, beberapa waktu belakangan memang sempat terjadi penurunan kasus Covid-19. Namun, masyarakat perlu tetap memperkuat protokol kesehatan karena pandemi Covid-19 belum berakhir.

"Karena itu mari menggunakan masker di luar rumah, menghindari kerumunan dan rutin mencuci tangan sesuai dengan anjuran dari aturan protokol kesehatan," kata dosen Fakultas Biologi Unsoed ini.

Selain itu, menurut Daniel, para pelaku perjalanan atau penumpang alat transportasi baik darat, laut, dan udara juga perlu memperhatikan aturan skrining tes Covid-19. Dia menjelaskan bahwa kebijakan yang selama ini telah dilakukan pemerintah seperti menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah sangat tepat.

"Menurut saya, kebijakan pemerintah selama ini sudah tepat, salah satunya dengan menerapkan PPKM dan melakukan monitoring serta evaluasi level PPKM secara berkala," ujarnya.

Baca Juga

Selain itu, menurut Daniel, kebijakan pemerintah untuk meniadakan libur akhir tahun, mempercepat program vaksinasi, dan menggalakkan karantina bagi pendatang dari luar negeri juga sudah tepat. Demikian pula dengan seruan kepada masyarakat agar tetap disiplin memperkuat protokol kesehatan juga sangat tepat.

"Dengan demikian, tinggal masyarakat yang seyogianya tetap mematuhi anjuran pemerintah guna mencegah lonjakan kasus," katanya.

Daniel mengungkapkan, munculnya varian baru virus SARS-CoV-2 yang lebih infeksius biasanya juga berkaitan dengan adanya peningkatan mobilitas masyarakat. Hal itu dikhawatirkan memicu peningkatan kasus yang signifikan.

"Dengan demikian, perlu juga diantisipasi penyebaran varian baru di Indonesia dengan meningkatkan kapasitas tes genome sequencing," ujarnya.

 
Berita Terpopuler