Banjir di India, 15 Orang Meninggal dan 100 Hilang

Hujan yang tiada hentinya menyebabkan banjir bandang di empat distrik India selatan.

AP/Anupam Nath
Banjir di India (ilustrasi).
Rep: Fergi Nadira Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Sekurangnya 15 orang meninggal dunia akibat banjir bandang yang melanda negara bagian Andhra Pradesh, India selatan. Laporan Sabtu (20/11) mencatat 100 orang lainnya masih hilang.

Seperti dilansir laman CGTN, hujan yang tiada hentinya menyebabkan banjir bandang di empat distrik negara bagian itu. Di antaranya Chittoor, Kadapa, Kurnool, dan Anantapur.

Sungai dan anak sungai yang meluap menyebabkan banjir besar di distrik-distrik tersebut sehingga memutus jalan di beberapa tempat. Di banyak tempat, jalan berubah menjadi kanal dan menyapu kendaraan.

Sekitar tujuh tim dari Pasukan Tanggap Bencana Nasional (NDRF) telah dikerahkan di daerah yang terkena dampak banjir. Operasi Pencarian dan Penyelamatan juga masih dilakukan untuk menemukan orang-orang yang hilang.

Sementara itu, lalu lintas kereta api dan jalan raya di banyak daerah di negara bagian itu terkena dampak buruk akibat banjir. Laman NDTV mengatakan, Perdana Menteri Narendra Modi berbicara dengan Ketua Menteri Y S Jagan Mohan Reddy melalui telepon dan menanyakan situasinya dan menjanjikan semua bantuan kepada negara bagian.

Ketua Menteri akan melakukan survei udara di distrik-distrik yang dilanda banjir hari ini. Ketua Menteri meminta pejabat Tirumala Tirupati Devasthanam untuk mengatur akomodasi dan makanan gratis bagi para peziarah yang terdampar di Bukit.

Di daerah pemilihan Rajampet di distrik Kadapa, sedikitnya lima orang tewas dalam banjir bandang di anak sungai Cheyyeru sementara 12 lainnya masih hilang. Kolektor Kadapa Vijaya Rama Raju mengatakan bahwa delapan orang tewas di distrik tersebut akibat banjir.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler