'Americanish' Film Komedi Keluarga Muslim Amerika

Film ini menjadi komedi romantis pertama tentang keluarga muslim Amerika.

Flint Beat/Santiago Ochoa
Keluarga Muslim Amerika (ilustrasi)
Rep: Rossi Handayani Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  NEW YORK -- Penulis dan aktris Pakistan-Amerika, Aizzah Fatima, bercerita lebih jauh terkait film komedi romantis muslim-Amerika pertama bertajuk 'Americanish'. Film ini disutradarai oleh Iman Zawahry.

Baca Juga

Fatima merupakan komedian Pakistan-Amerika yang lahir di Arab Saudi dan dibesarkan di Mississippi. Americanish terkait dengan permainan monolog 'Dirty Paki Lingerie', yang telah dia bawa ke seluruh dunia. Suatu hari, Iman K. Zawahry ikut serta dalam pertunjukan Fatima ke Cherry Lane Theatre.

"Film ini muncul karena saya memiliki acara komedi satu wanita yang disebut, Dirty Paki Lingerie. Saya mulai melakukan itu pada tahun 2011, ketika saya masih di Google. Film ini muncul karena saya sedang tampil Di New York City di teater Cherry Lane dan Pembuat Film dan Sutradara, Iman Zawahry, kebetulan berada di antara penonton pada suatu hari dia berkunjung ke kota untuk ulang tahunnya," kata Fatima, dilansir dari laman Innotechtoday, pada Jumat (19/11).

"Dia bersama keluarga dan teman-temannya, dan mereka melihat poster, yang merupakan seorang wanita berhijab, memegang sepotong pakaian dalam di samping tubuhnya dan dia tertawa. Itu hanya menyenangkan. Dia benar-benar memakai hijab. Dia terlihat Muslim, sedangkan saya tidak. Dia merasa benar-benar terwakili melalui poster (pertunjukan) dan dia sangat menyukai cerita dalam pertunjukan," lanjutnya. 

Fatima mengatakan, Zawahry merupakan orang Mesir-Amerika. Sementara ceritanya ialah orang Pakistan-Amerika, dan begitu juga cerita para wanita dalam drama itu juga dari Pakistan. Mereka merupakan imigran, dan wanita Pakistan Amerika.  

"Dia mendekati saya dan bertanya, 'Apakah Anda pernah berpikir untuk mengubah ini menjadi sebuah film?' Saya berkata, 'Anda tahu, sebenarnya saya pernah melakukannya, karena saya telah memikirkan cara untuk menjangkau audiens yang lebih luas.' Saya ingin membuat percakapan dalam komunitas saya sendiri tentang semua masalah yang dibicarakan film, yang berasal dari drama itu," kata Fatima.

 

Fatima mengatakan, hal itu dapat membahas isu terkait identitas, seksualitas, hubungan, agama versus budaya. Namun dalam drama yang ia mainkan hanya serangkaian monolog. Kemudian dia berfikir bagaimana cara untuk membuatnya menjadi fitur naratif.

"Tidak (rangkaian monolog) ini bukan tentang kehidupan saya yang sebenarnya. Ini berdasarkan wawancara yang saya lakukan dalam komunitas Muslim Amerika, dan juga berdasarkan penelitian. Ini adalah karakter yang berkisar dari seorang gadis berusia enam tahun hingga seorang wanita berusia enam puluh lima tahun. Saya melihat hal-hal apa yang dibicarakan oleh para karakter dalam drama tersebut, jadi saya berpikir, 'Bagaimana saya membawa tema-tema ini ke dalam film melalui karakter-karakter ini?'," ucapnya.

Dia mengatakan, film ini menjadi komedi romantis pertama tentang keluarga muslim Amerika. Pemutaran perdana Americanish pada 23 Mei, di San Francisco, Fort Mason Flix Theatre.

"Ini yang pertama, dan ini tahun 2021! Saya berharap itu menjadi sebuah gerakan, dan saya berharap ada lebih banyak lagi yang akan datang setelah kita. Begitulah cara Anda membuat gerakan, bukan hanya satu orang yang melakukannya sendiri," kata dia.

Adapun film Americanish dibintangi Sam (Aizzah Fatima), adik perempuannya Maryam (Salena Qureshi) dan sepupu mereka Ameera (Shenaz Treasury). Mereka mencoba menjalani kehidupan dan cinta di New York.  Dalam perjalanannya, ketiga karakter ini menghadapi banyak hambatan baik itu hambatan budaya, keluarga, atau diri sendiri. 

 

 

Terkait peran Salena Qureshi, diisebutkan pilihannya mengenakan jilbab bukan karena paksaan. Maryam berperan sebagai adik perempuan Sam, dan karakternya adalah yang paling taat beragama. Dalam film, dia mengenakan jilbabnya ketika dia keluar rumah. 

 

"Saya pikir orang-orang melihat wanita yang lebih muda dengan jilbab, dan mereka pikir dia tertindas. Apa yang hilang dari percakapan di Amerika adalah orang-orang muda yang melakukannya, siapa saja yang melakukannya, bahkan wanita tua yang saya kenal yang melakukannya, bagi banyak wanita Muslim di Amerika, ini adalah bagian dari identitas mereka," kata Fatima.

 
Berita Terpopuler