Muslim Polandia Bantu Migran Asal Timur Tengah

Para migran kelaparan dan lelah saat mencoba masuk dari Belarus.

http://2.bp.blogspot.com
Muslim Polandia berpose di depan pintu gerbang Islamic Center.
Rep: Rossi Handayani Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  WARSAWA -- Ketua komunitas Muslim lokal di desa Bohoniki, Polandia timur, Maciej Szczesnowicz menangis ketika dia melihat para migran di perbatasan untuk pertama kalinya. Para migran kelaparan dan lelah saat mencoba masuk dari Belarus.

Szczesnowicz melihat orang-orang sangat lelah sehingga mereka tidak bisa lagi berdiri. Para migran begitu lapar sehingga mereka memetik jamur dari tanah untuk dimakan. Kemudian ketika diberi apel, mereka juga memakan bijinya.

Menurut dia, yang paling menyakitinya adalah mendengar suara penderitaan mereka. "Itu suara tangisan dan jeritan anak-anak. Itu hal terburuk," kata Szczesnowicz dilansir dari laman Daily Mail pada Senin (15/11).

Setelah melihat para migran dari Timur Tengah menyeberang dari Belarus ke daerah hutan dan rawa. Szczesnowicz mulai bekerja membantu mengumpulkan pakaian dan menyiapkan makanan untuk mereka. 

Dengan penumpukan pasukan di perbatasan, Szczesnowicz juga membantu memberi makan tentara dan petugas lainnya yang melindungi negara.

 

 

Pada Sabtu (13/11) di sebuah restoran dia dan sukarelawan lainnya menyiapkan panci besar berisi sup ayam dan sayuran. Itu ditujukan untuk tentara dan penjaga lain di perbatasan, tetapi dia berharap beberapa juga bisa sampai ke para migran.

Sementara zona perbatasan terlarang karena keadaan darurat yang berlaku semenjak awal September. Pengiriman supnya ke perbatasan telah memberinya akses yang tidak dimiliki orang lain, dan pemandangan penderitaan orang-orang tepat di seberang pagar kawat berduri di Belarusia.

Ribuan migran telah berusaha selama berbulan-bulan untuk menyelinap melalui perbatasan timur Polandia dari Belarusia, dan berharap bisa menuju Eropa Barat.

Bagi politisi Polandia dan Uni Eropa, kedatangan para migran, yang sebagian besar adalah Muslim dari Timur Tengah, dipandang sebagai masalah untuk dihentikan. 

Akan tetapi sejumlah besar orang Polandia hanya melihat migran sebagai manusia yang membutuhkan uluran tangan, dan mereka juga telah mencari cara untuk membantunya. Sementara petugas medis telah pergi ke hutan untuk memberikan bantuan medis kepada mereka yang berhasil lolos. Mereka sering sakit atau terluka.  

Sementara, orang-orang di seluruh negeri telah menyumbangkan uang kepada organisasi yang memberikan makanan dan bantuan lainnya kepada para migran di hutan. 

 

"Kami seharusnya membantu semua orang yang memasuki perbatasan Polandia. Semua orang, ya, karena mereka manusia," kata dia.

 
Berita Terpopuler