ISIS Klaim Dalangi Ledakan di Barak Polisi Pakistan

Milisi ISIS mengklaim bertanggung jawab atas ledakan di barak polisi Pakistan

EPA-EFE/STRINGER
Pekerja kota membersihkan tempat kejadian sehari setelah ledakan bom dan serangan oleh militan ISIS, di Kabul, Afghanistan, Rabu (3/11/2021).
Rep: Kamran Dikarma Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Milisi ISIS mengklaim bertanggung jawab atas ledakan yang terjadi di dalam barak polisi di distrik Bajur, Pakistan. Dua petugas polisi tewas dalam insiden tersebut. 

Baca Juga

Kepala kepolisian Bajur Abdus Samad Khan pada Sabtu (13/11) mengungkapkan, saat ledakan terjadi, dua polisi yang tewas itu sedang berjaga di dekat Bendungan Raghan. Pelaku meledakkan bom dari jarak jauh. 

Khan mengatakan, saat ini kepolisian sedang mencari dan memburu para pelaku yang terlibat. Sama seperti negara tetangganya, Afghanistan, Pakistan juga menghadapi ancaman teror ISIS. Sebelum Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada pertengahan Agustus lalu, Pakistan turut berhadapan dengan kelompok tersebut. 

Awal pekan ini, Pemerintah Pakistan telah memulai pembicaraan dengan gerakan Taliban di negara tersebut, yakni Tehreek-e-Taliban (TTP). Hal itu kemungkinan bakal membuka jalan bagi TTP, yang telah dicap organisasi teroris internasional, untuk menyerah dan diberi amnesti.

Menteri Penerangan Pakistan Fawad Chaudry mengungkapkan, meski pembicaraan dengan TTP sedang berlangsung, organisasi tersebut masih tetap dilarang. Menurut dia, TTP sudah menjanjikan gencatan senjata lengkap yang bakal berlangsung selama kedua belah pihak menjalin pembicaraan.

 

 

Chaudry mengatakan, negosiasi dengan TTP akan berlangsung di bawah konstitusi dan hukum Pakistan. “Kedaulatan negara, integritas nasional, perdamaian, stabilitas sosial, dan ekonomi di masing-masing wilayah akan menjadi prioritas dalam pembicaraan ini,” ujarnya pada Senin (8/11), dikutip laman Al Araby. 

Ribuan anggota TTP diyakini berada di Afghanistan. Sebagian besar dari mereka membangun basis di dataran tinggi timur terjal yang bertetangga dengan Pakistan. Sama seperti Taliban di Afghanistan, mayoritas anggota TTP adalah beretnis Pashtun.

Selama bertahun-tahun, TTP melakukan serangan bom bunuh diri dan penculikan di seluruh Pakistan sebelum akhirnya dilibas dalam operasi militer dalam skala besar.

 
Berita Terpopuler