Pekan Depan Berat, Merkel Gugah Warga Jerman Divaksinasi

Merkel khawatir Jerman akan menghadapi pekan berat ke depannya akibat Covid-19.

AP/Markus Schreiber
Kanselir Jerman Angela Merkel memejamkan mata saat sesi pleno pertama parlemen Jerman Bundestag setelah pemilihan, Berlin, Selasa, 26 Oktober 2021. Merkel menggugah warganya untuk mau divaksinasi di tengah terpaan gelombang empat Covid-19.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kanselir Jerman Angela Merkel berupaya menggugah warganya yang belum divaksinasi Covid-19 agar memikirkan lagi keputusan mereka. Hal itu disampaikan Merkel melalui pesan video pada Sabtu saat tingkat insidensi Covid-19 selama sepekan naik ke level tertinggi sejak awal pandemi.

Menurut Merkel, Jerman akan menghadapi beberapa pekan yang berat ke depannya. Ia mengaku sangat khawatir di tengah terpaan gelombang empat Covid-19.

"Saya mendesak semua orang yang belum divaksin, tolong pikirkan kembali," ujarnya.

Jumlah orang per 100.000 warga Jerman yang positif Covid-19 selama sepekan naik menjadi 277,4 pada Sabtu, menurut data Institut Robert Koch. Rekor dalam gelombang ketiga pandemi Desember 2020 sebesar 197,6.

Pemerintah federal dan para pemimpin dari 16 negara bagian Jerman akan menggelar pertemuan pada pekan depan guna membahas langkah-langkah pengetatan. Meski begitu, tiga pihak yang berunding untuk membentuk pemerintahan baru telah sepakat membiarkan status darurat yang diberlakukan sejak awal pandemi berakhir sesuai rencana, yakni pada 25 November.

"Akan sangat membantu kita ketika negara-negara bagian dan pemerintah federal bekerja sama dan komitmen terhadap aturan yang sama," kata Merkel.

Berdasarkan statistik, sebagian besar orang-orang yang tidak divaksinasi berada dalam kelompok usia yang mengalami gejala kasus Covid-19 tidak terlalu parah. Persoalannya, mereka menularkan virus ke orang lanjut usia yang imunnya lebih lemah hingga akhirnya harus berada di unit gawat darurat meski mereka sudah divaksinasi.

Baca Juga

Merkel yang diwawancara presiden Microsoft Brad Smit menyebut bahwa tantangan pandemi dan perubahan iklim serupa. Sebab, keduanya memiliki proses eksponensial yang tingkat keparahannya sulit dikenali dengan kurva pertumbuhan.

Sudah divaksinasi, orang masih bisa kena Covid-19. - (Republika)

"Ketika Anda mulai melihat peningkatan eksponensial, Anda harus segera bertindak dan memahami apa arti eksponensial tidak tersebar luar di masyarakat," jelas Merkel.

Eropa kembali menjadi pusat pandemi, memicu sejumlah pemerintah untuk mempertimbangkan kembali pembatasan sosial menjelang Natal. Selain itu, muncul perdebatan soal apakah vaksin saja cukup untuk menaklukkan virus corona tipe baru (SARS-CoV-2), penyebab Covid-19.

 
Berita Terpopuler