Menkes: Ujian Pengendalian Pandemi Ada di Natal-Tahun Baru

Menkes mengingatkan protokol kesehatan merupakan kunci pengendalian pandemi.

ANTARA/Rivan Awal Lingga
Warga melintas di dekat mural bertemakan Covid-19 di Petamburan, Jakarta, Rabu (21/7/2021). Protokol kesehatan merupakan kunci pengendalian pandemi Covid-19.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, perayaan Natal dan Tahun Baru akan tiba saat pandemi Covid-19 masih melanda. Ia pun mengingatkan pentingnya menjalankan protokol kesehatan sebagai kunci pengendalian pandemi.

"Ujiannya memang akan terjadi di dua hari raya besar," kata Menkes saat berpidato di Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57/2021 yang diikuti dari Youtube Kemenkes RI di Jakarta, Jumat.

Kalau berhasil melewati dua hari besar nanti tanpa penambahan kasus Covid-19 secara signifikan, menurut Budi, artinya Indonesia sudah bisa mengendalikan pandemi Covid-19. Kendati demikian, ia mengatakan, belum jelas apakah pandemi telah selesai setelah tahun berganti.

"Masih banyak ketidakpastian yang harus kita hadapi, terutama di liburan-liburan besar tahun depan, baik liburan Natal, Tahun Baru maupun liburan Hari Raya Idul Fitri," katanya.

Untuk itu, Budi mengingatkan kepada masyarakat agar disiplin memakai masker, menyegerakan vaksinasi bagi yang belum, dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi ketika ada di ruang publik. Ia menyerukan untuk tetap menjalankan pengujian (testing) dan pelacakan (tracing) pada orang yang bergejala dan kontak erat.

"Protokol kesehatan (3M), surveilans (3T), dan vaksinasi adalah langkah-langkah yang sangat diperlukan," katanya.

Saat anak terpaksa ikut keluar rumah, pastikan mereka juga menerapkan protokol kesehatan. - (Republika)

Budi mengatakan, Indonesia sudah bisa mengendalikan pandemi Covid-19 sampai saat ini. Kasus Covid-19 kini telah menurun drastis dari puncaknya saat Juli 2021 mencapai 56 ribu kasus per hari.

"Ini tidak mungkin terjadi tanpa dukungan dan kerja keras dari seluruh insan kesehatan yang ada di pelosok Indonesia," katanya.

Saat ini, angka kasus berada di kisaran 500 kasus per hari. Keterisian tempat tidur Covid-19 saat ini juga sangat rendah di kisaran tiga persen.

Pembatasan mobilitas

Sementara itu, Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander Ginting mengaku, saat ini pemerintah sedang menyusun aturan terkait cuti, libur, serta pembatasan mobilitas masyarakat menghadapi libur Natal dan tahun baru 2021. Aturan ini untuk mengantisipasi lonjakan mobilitas akhir tahun nanti tidak terjadi.

Baca Juga

"Perayaan Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru) harus diantisipasi agar tak terjadi lonjakan kasus Covid-19. Pemerintah berikut Satgas Covid Pusat dan Daerah sedang mempersiapkan berbagai langkah-langkahnya berdasarkan berbagai kajian dan data Covid 19 yang terus bergerak dinamis di masyarakat," kata Alexander kepada Republika.co.id, Kamis (11/11).

Alex memperkirakan bakal terjadi lonjakan mobilitas masyarakat di periode libur Natal dan Tahun Baru 2022. Menurut prediksinya, ada sekitar 19 juta orang akan hilir mudik pada periode tersebut. Meskipun, saat ini kondisi sudah semakin terkontrol, namun lonjakan kasus tetap tak bisa dihindari bila masyarakat tidak taat menjalani prokes.

Oleh karenanya, terdapat beberapa aturan yang sedang dikaji. Salah satunya mengenai pergerakan orang, lokasi wisata, pertokoan, dan lainnya.

"Langkah itu tetap diperkuat dengan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan (prokes) dan 3T (testing, tracing, treatment) serta pengawasan pengendalian aplikasi PeduliLindungi," ujarnya.

 
Berita Terpopuler