Kala Varian Delta AY 4.2 Semakin Mendekat ke Indonesia

Varian Delta AY 4.2 lebih cepat menular, sudah ditemukan di Malaysia dan Singapura.

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyiapkan vaksin Covid-19 saat pelaksanaan vaksinasi menggunakan sistem layanan tanpa turun (lantatur) di Taman Tegallega, Kota Bandung, Selasa (9/11). Kementerian Kesehatan merilis, hingga hari ini (9/11) pukul 12.00 WIB jumlah penduduk yang telah divaksinasi Covid-19 dosis pertama mencapai 126.459.285 juta jiwa atau 60,72 persen dari 208.265.720 juta jiwa penduduk sasaran, sedangkan dosis kedua telah mencapai 80.070.525 juta jiwa atau 38,45 persen. Foto: Republika/Abdan Syakura
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Fauziah Mursid, Febryan A

Varian Delta AY 4.2. Inilah varian baru virus Corona yang saat ini menjadi momok bagi banyak negara lantaran dinilai menjadi penyebab kembali naiknya kasus positif Covid-19 di beberapa negara.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, temuan varian Delta AY.4.2. di Malaysia dan Singapura harus diwaspadai oleh Indonesia. Untuk mengantisipasi masuknya varian ini, pemerintah berancang-ancang memberlakukan kebijakan, salah satunya memperpanjang masa karantina pelaku perjalanan dari luar negeri menjadi tujuh hari.

Baca Juga

“Jadi bukan tidak mungkin nanti kalau ada orang datang dari luar, bisa mungkin karantinanya naik menjadi 7 hari. Ini juga tidak tertutup kemungkinannya,” kata Luhut saat konferensi pers usai rapat terbatas evaluasi PPKM, Senin (8/11).

Luhut menyebut, varian Delta AY.4.2 ini lebih ganas daripada varian sebelumnya. Varian Delta AY.4.2 inilah yang menjadi salah satu penyebab kenaikan kasus harian di beberapa negara di Eropa, khususnya di Inggris.

Luhut menegaskan, pemerintah sangat berhati-hati dalam melakukan penanganan pandemi di Tanah Air. Ia menjelaskan, proses pengambilan keputusan terkait kebijakan penanganan pandemi dilakukan dengan mempertimbangkan pergerakan manusia dan juga kenaikan kasus.

“Ini sekarang seperti science and art. Jadi memutuskan ini seperti operasi militer kita melihat dengan cermat. Jadi jangan ada pikiran ke mana-mana, ini kok berubah-ubah. Tidak begitu,” ucapnya.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, Pemerintah pun berupaya menerapkan skrining kesehatan berlapis untuk mencegah masuknya subvarian Delta AY 4.2. Menurut Wiku, subvarian Covid-19 ini disebut telah masuk ke negara tetangga yakni Singapura dan Malaysia.

"Upaya yang pemerintah lakukan untuk mencegah importasi kasus ialah menerapkan skrinning kesehatan berlapis," ujar Wiku dalam konferensi pers secara daring, Selasa (9/11).

 

Wiku menjelaskan, mekanisme skrining kesehatan tersebut telah diatur dalam Surat Edaran Satgas No.20/2021 beserta adendumnya yakni pertama, pemeriksaan persyaratan dan skrining kesehatan dasar di pintu kedatangan internasional. Kemudian kedua, melakukan entry test atau tes ulang setelah kedatangan di pintu masuk.

Lalu ketiga, melakukan kewajiban karantina bagi semua pelaku perjalanan internasional.

"Yang durasinya dibedakan antara yang sudah divaksin lengkap selama tiga hari dan yang belum divaksin lengkap selama lima hari," ujarnya.

Tak hanya itu, sebelum masa karantina selesai, pelaku perjalanan internasional juga harus melakukan exit test atau tes ulang kedua setelah kedatangan. Bagi pelaku perjalanan yang wajib karantina tiga hari, tes ulang ini dilakukan di hari ketiga.

Sedangkan yang wajib melakukan karantina lima hari maka exit tes di hari  keempat. Pelaku perjalanan internasional boleh melakukan perjalanan jika hasil kedua tes ulang sebelumnya dinyatakan negatif.

Ia juga menegaskan, pelaku perjalanan hanya boleh meninggalkan fasilitas karantina jika hasil tes PCR sudah keluar.

"Sampai dengan hari ini rata-rata kecepatan hasil exit test keluar sekitar 6 sampai 12 jam setelah spesimen diambil. Komitmen pemerintah adalah mengusahakan agar hasil dapat keluar secepat mungkin," katanya.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban juga telah meminta pemerintah memperketat pintu masuk Indonesia. Tujuannya untuk mencegah importasi virus Corona varian AY.4.2 atau Delta Plus, yang diketahui lebih menular.

"Indonesia tidak perlu panik. Waspada. Perketat pintu perbatasan," kata Zubairi akun Twitter-nya yang telah terverifikasi. Zubairi telah mengizinkan Republika mengutip unggahan di akunnya itu.

Zubairi menjelaskan, virus Corona varian Delta AY.4.2 ini lebih menular dibanding induknya, yakni varian Delta. Varian Delta diketahui menjadi salah satu pemicu gelombang kedua kasus Covid-19 di Indonesia pada Juli lalu.

Varian Delta AY.4.2 ini, lanjut dia, telah mengakibatkan banyak kasus baru di Inggris. Sedangkan di Amerika Serikat dan Indonesia, varian Delta Plus ini menyumbang amat sedikit kasus baru.

"Eropa harus khawatir (dengan penyebaran varian Delta AY.4.2 ini)," ujarnya.

Dia menambahkan, varian Delta Plus ini bisa membuat orang yang tertular mengalami pemburukan gejala. "(Varian ini) membata risiko rawat inap dan kematian," katanya.

Untuk diketahui, Singapura mengkonfirmasi kasus pertama Covid-19 dengan varian Delta Plus pada 26 Oktober 2021. Malaysia juga mengkonfirmasi dua kasus pertama Covid-19 dengan varian Delta Plus pada akhir Oktober 2021. Dua kasus tersebut terdeteksi pada siswa Malaysia yang baru saja kembali dari Inggris pada 2 Oktober.

In Picture: Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Capai 200 Juta Suntikan

Petugas memeriksa tensi tubuh seorang warga sebelum mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di Sentra Vaksinasi COVID-19 di Gelanggang Remaja Pulogadung, Jakarta, Sabtu (6/11/2021). Menurut data Satgas COVID-19, per tanggal 5 November 2021 pukul 12.00 WIB, Indonesia mencatat 204.913.735 suntikan dosis vaksin COVID-19 dengan rincian 123.824.199 suntikan dosis pertama, 77.687.838 suntikan kedua, serta 1.156.371 suntikan ketiga bagi tenaga kesehatan. - (Antara/M Risyal Hidayat)

 

 

Selain memberlakukan skrining berlapis di pintu-pintu kedatangan internasional, pemerintah juga sedang mempersiapkan aturan guna membatasi mobilitas masyarakat pada masa libur Natal dan Tahun Baru (ataru).

"Aturannya sedang digodok. Segera akan rampung dan diumumkan," ungkap Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia (PMK), Muhadjir Effendy kepada Republika, Selasa (9/11).

Ketika ditanya apakah pembatasannya termasuk perjalanan darat, Muhadjir enggan memberikan jawaban. Muhadjir hanya menyatakan, bahwa pembatasan jumlah pengunjung mal tak akan masuk dalam aturan libur Nataru.

Sebab, pembatasan jumlah pengunjung mal sudah diatur dalam ketentuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Jumlah pengunjung mal di tiap daerah ditentukan level PPKM yang berlaku di daerah tersebut.

"Hal semacam itu (jumlah pengunjung mal) tidak harus dikaitkan dengan rencana pengaturan libur Nataru. Secara terus menerus perkembangan kasus Covid-19 kan diamati. Dan secara periodik diadakan asesmen atau penilaian," ungkap Muhadjir.

"Hasil penilaian ditimbang dengan kriteria yang sudah dibuat untuk ditetapkan status daerah tersebut dalam level apa kepentinganya. Mulai level satu hingga empat," kata dia melanjutkan.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut terjadi kenaikan kasus Covid-19 di 155 kabupaten/kota yang tersebar di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur. Budi pun diperintahkan oleh Presiden Jokowi untuk memperhatikan kelima provinsi tersebut.

Sebagaimana diketahui, DKI Jakarta statusnya sudah PPKM Level 1. Status sama juga berlaku di empat kabupaten/kota di Jawa Barat, empat kabupaten/kota di Jawa Tengah, dan lima kota di Jawa Timur. Wilayah yang sudah menerapkan PPKM Level 1, jumlah pengunjungnya diperbolehkan 100 persen kapasitas.

Karantina perjalanan internasional. - (Republika)

 
Berita Terpopuler