Dirjen PHU: IPHI Miliki Peran Strategis Edukasi Umat

IPHI harus memberikan kontribusi kepada pemenuhan pengetahuan calon jamaah haji

Ali Yusuf / Republika
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Prof Hilman Latief.
Rep: Ali Yusuf Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) berharap organisasi masyarakat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) memiliki peran strategis untuk memberikan informasi tentang haji. "IPHI ini organisasi cukup strategis, anggotanya bisa jutaan orang di Indonesia," kata Dirjen PHU Hilman Latief saat dihubungi Republika, Ahad (7/11).

Baca Juga

Untuk itu, lanjut dia, IPHI harus memberikan kontribusi kepada pemenuhan pengetahuan calon haji tentang manasik dan nilai-nilai keagamaan lainnya sehingga calon jamaah haji mendapatkan predikat haji mambrur yang pulangnya bermanfaat untuk masyarakat.

"IPHI harus punya visi untuk betul-betul menopang pemerintah dalam melakukan literasi tentang haji, eduksi terhadap masyarakat tentang ke-Islaman," ujarnya.

Pada kesempatan ini Hilman juga meminta IPHI rekonsialiasi untuk menyatukan kembali organisasi ini. Hilman berharap tidak ada dua kepemimpinan dengan organisasi yang sama.

"Dan lebih penting lagi ini kan juga nampaknya ada dua organisasi IPHI. Saya berharap bisa rekonsialisasi berintegrasi lagi," katanya.

 

Seperti diketahui Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Periode 2021-2026 resmi dikukuhkan oleh H. Ismed Hasan Putro selaku Ketua Umum terpilih dalam Muktamar VII Surabaya Agustus 2021.

Pengkuhan berlangsung di Gedung Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Sabtu (6/11). 

Hadir mantan Wapres Jusuf Kalla selaku Ketua Dewan Kehormatan, yang siang itu menyerahkan pataka IPHI sebagai simbol diresmikannya kepengurusan dan segera menjalankan tugasnya merealisasikan program kerja keummatan. Menurut salah seorang anggota formatur Prof. Wasir Thalib Kepengurusan PP IPHI kali ini sebanyak 93 orang, relatif gemuk, karena banyak hal masalah keumatan yang memang perlu disikapi oleh IPHI. 

"Bukan hanya masalah perhajian, tetapi juga pembinaan pasca haji, pemberdayaan umat, soal pangan, kesehatan, lingkungan, hukum dan advokasi haji dan umroh, serta ekonomi kreatif, profuk halal  dan komunikasi publik," kata Prof Wasir Thalib melalui keterangan tertulisnya kepada Republika, kemarin malam.

Nama-nama pengurus lainnya, di antaranya adalah Mayjen Purn. Ahmad Yani Basuki sebagai Wakil Ketua Umum, dan Nur Hasanah juga sebagai Wakil Ketua Umum. Sedangkan Sekjen Abidinsyah Siregar, Wakil Sekjen Arief Nurrawi, dan Hanik Rofikoh. 

 

 

 

Beberapa tokoh menduduki posisi ketua adalah Abudin Nata, Masrohan Sulaiman, Ending Baharuddin, Muhammad Joni, M. Ali Toha, Kurniawan Zulkarnain, dan Siti Marhamah.

Sejumlah nama penting juga duduk di Dewan Kehormatan. Selain Jusuf Kalla, juga ada Yahya Cholil Tsaquf, Wasir Talib, Din Syamsuddiin., Valina Singka Subekti, Hamdan Zoelfa dan Khofifah Indar Parawansa.

Di posisi Dewan Pembina terdapat nama Muhajir Effendy, Rachmat Gobel, Sandiaga Salahudin Uno, Emil dardak dan Hasto wardoyo. Di jajaran Dewan Penasihat ada nama Sofyan Djalil. Zainut tauhid Saadi, Nazaruddin Umar, Anwar Abbas, Maria Ulfah Asror. 

"Di Dewan Pakar terdapat nama Mohammad Nasir, Muhammad Nuh, Didin Hafidudin, Muchamad Cholil Nafis, Sudirman said, dan lain-lain," katanya.

 

 

 
Berita Terpopuler