Bacaan Surat An-Naml Viral di Sosmed, Begini Tafsir Ayatnya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai video yang memperlihatkan hewan-hewan seakan terdiam saat dibacakan surat An-Naml ayat 30 dan 31 sedang ramai di media sosial. Binatang-binatang itu diyakini bereaksi terhadap ayat Alquran yang mengisahkan Nabi Sulaiman tersebut.

Dalam ayat tersebut Allah SWT berfirman:

إِنَّهُۥ مِن سُلَيْمَٰنَ وَإِنَّهُۥ بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

أَلَّا تَعْلُوا۟ عَلَىَّ وَأْتُونِى مُسْلِمِينَ

Artinya: “Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi)nya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.” (QS. An-Naml: 30-31).

Terkait ayat ini, Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili dalam kitabnya Tafsir Al-Munir menjelaskan, dua ayat ini mengisahkan tentang surat ajakan Nabi Sulaiman AS kepada Ratu Bilqis untuk berserah diri dan beribadah kepada Allah SWT. Surat ajakan yang dikirimkan melalui burung hud-hud yang tunduk kepada Nabi Sulaiman.

Dua ayat di atas diawali dari perkataan Ratu Bilqis dalam ayat 29. Ratu Bilqis mengabarkan kepada para penasihatnya bahwa sebuah surat mulia telah dikirimkan kepadanya.

قَالَتْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْمَلَؤُا۟ إِنِّىٓ أُلْقِىَ إِلَىَّ كِتَٰبٌ كَرِيمٌ 

Artinya: “Berkata ia (Balqis): "Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia.”

Surat itu disebut mulia karena baiknya pesan yang dituliskan. Disebut mulia juga karena diberi stempel, suatu kebiasaan yang dilakukan para raja yang dilakukan juga oleh Rasulullah SAW. Dikatakan mulia juga karena surat dibawa oleh seekor burung yang diketahui Ratu Bilqis tidak ada orang yang sanggup melakukannya kecuali seorang raja besar.

Setelah Ratu Bilqis menerima surat, ia memberitahu para penasihatnya terkait surat tersebut dengan berkata:

“Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.” (QS. An-Naml: 30-31).

Baca juga : Lantunan Alquran Menggema di Frankfurt Book Fair

Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili mengatakan, ayat-ayat tersebut menunjukkan beberapa pelajaran, diantaranya:

Adab berbicara 

Adab berbicara khususnya dalam bidang dakwah kepada Allah SWT dalam surat-menyurat antara para raja dan para kepala negara merupakan hal penting dan dianjurkan dalam syariat. Adab ini yang menjadikan Ratu Bilqis menyifati surat Nabi Sulaiman sebagai surat yang mulia karena berisi kata-kata yang lembut, nasihat yang mengajak kepada penyembahan terhadap Allah SWT, dan kelembutan serta menarik hati yang baik tanpa dibarengi penghinaan dan laknat.

Ini diperkuat oleh firman Allah SWT:

ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِ ۖ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatiah dengan mereka dengan cara yang baik.” (QS. An-Nahl: 125) 

Begitu juga firman Allah SWT kepada Nabi Musa dan Nabi Harun:

فَقُولَا لَهُۥ قَوْلًا لَّيِّنًا لَّعَلَّهُۥ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ

“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Firaun) dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut.” (QS. Thaahaa: 44) 

Ajakan beriman dan larangan mengikuti hawa nafsu

Isi surat Nabi Sulaiman meskipun singkat, tetapi mencakup tujuan yang diinginkan, yaitu penetapan keberadaan Allah SWT dan sifat-sifat-Nya, larangan mengikuti hawa nafsu, sombong dan takabbur. Ayat ini juga merupakan perintah untuk masuk Islam dan taat yaitu dengan datang sebagai seorang yang ikut, taat, dan berserah diri. 

Baca juga : Aktor Inggris Serukan Lebih banyak Representasi Muslim