Ini Sebab Juventus Gampang Kebobolan di Menit-Menit Akhir

Juventus tampil dengan intensitas tinggi, namun sering membuat kesalahan berulang.

EPA-EFE/Andreas Hillergren
Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri.
Rep: Frederikus Bata Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Juventus meraih hasil positif pada matchday keempat Grup H Liga Champions musim 2021/2022. Juve menundukkan Zenit Saint Petersburg, 4-2, di Stadion Allianz, Turin, Rabu (3/11) dini hari WIB.

Hasil tersebut membuat Bianconeri dipastikan melaju ke babak 16 besar. Pasukan hitam-putih mengoleksi 12 poin dan bertengger di posisi puncak klasemen sementara Grup H. Usai pertandingan, pelatih Juve, Massimiliano Allegri bereaksi.

Menurut Allegri, Si Nyonya Tua bermain bagus secara teknis. Juve tampil dengan intensitas tinggi. Namun ada kesalahan berulang yang dilakukan anak asuhnya.

"Kami kebobolan gol di lima menit terakhir dan tentu kami harus berkembang," kata Allegri dikutip dari uefa.com.

Baca Juga

Para pemain Juventus merayakan gol ke gawang Zenit pada pertandingan keempat penyisihan Grup H Liga Champions, di Stadion Juventus, Turin, Italia, Rabu (3/11) dini hari WIB. - (EPA)

 



Untungnya, saat kebobolan di menit-menit terakhir, Juventus dalam keadaan unggul 4-1.

Di pertandingan lain, situasi tersebut bisa menjadi bencana. Keadaan demikian, menurut Allegri, terjadi pada laga antara Juve melawan Udinese dan Sassuolo di liga domestik.

Dalam dua partai Serie A Liga Italia tersebut, Bianconeri gagal meraih kemenangan. Juve pun tercecer di papan tengah atau menghuni posisi kesembilan klasemen sementara dengan mengantongi 15 poin hasil dari 11 pertandingan.

Juventus bahkan tertinggal 16 poin dari pemuncak klasemen, Napoli, yang sudah mengemas 31 poin.

Kali ini melawan Zenit, kejadian tersebut terlihat lagi. Mengapa demikian?

"Kami ingin mencetak gol kelima, tetapi kami menempatkan hasilnya dalam bahaya, mengambil risiko kebobolan melalui serangan balik. Kami harus menyelesaikan pertandingan dengan bola di kaki kami," jelas Allegri.

Paulo Dybala menjadi bintang dalam laga ini. Ia mencetak dua gol, dan memberikan satu assist untuk gol Alvaro Morata.

Sang arsitek tim menyukai performa yang ditunjukkan penyerang asal Argentina itu. Namun, menurutnya, semua penggawa Juventus bermain bagus.

Ini pertama kalinya, Juve selalu menang dalam empat pertandingan awal di Liga Champions sejak musim 2004/2005. Allegri memberikan sedikit hadiah untuk anak asuhnya.

Usai duel ini, Dybala dan rekan-rekan mendapat libur sehari. "Kami telah mencapai target pertama musim ini, yakni lolos ke babak sistem gugur," ujar allenatore kelahiran Livorno itu.

 
Berita Terpopuler