5 Suplemen Populer Ini Ternyata Punya Efek Samping

Suplemen juga punya efek samping yang perlu diwaspadai kendati jarang terjadi.

Flickr
Suplemen juga punya efek samping yang perlu diwaspadai kendati jarang terjadi.
Rep: Santi Sopia Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di masa pandemi, ragam produk suplemen kian laris. Sebab, mengonsumsi suplemen dipercaya dapat meningkatkan kesehatan dan kekebalan tubuh. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, suplemen juga memiliki efek berbahaya. 

Baca Juga

Hal yang perlu diingat, yakni suplemen juga punya efek samping yang perlu diwaspadai kendati jarang terjadi. Biasanya, efek akan muncul karena penggunaannya tidak sesuai petunjuk. 

Berikut beberapa efek samping terburuk dari lima suplemen populer, yang semuanya diambil dari daftar 30 suplemen teratas ConsumerLab tahun 2021, dilansir dari laman EatThis, Jumat (29/10).

1. Protein whey

Suplemen latihan yang populer ini dapat menyebabkan tidak nyaman di perut karena bahan dasarnya yang terbuat dari susu. Mengonsumsi protein whey dapat menyebabkan beberapa efek GI yang tidak nyaman, termasuk gas, kembung, mual dan diare. Jika whey terlalu kasar pada sistem pencernaan, bubuk protein nabati mungkin merupakan pilihan yang lebih baik.

 

2. Vitamin D

Vitamin D adalah suplemen paling banyak dibeli pada 2020, menurut data ConsumerLab. Vitamin ini menarik banyak publisitas selama pandemi, dimulai dengan laporan bahwa banyak orang dengan kasus Covid-19 parah memiliki kadar vitamin D yang rendah.

Vitamin D memang sangat baik untuk kekebalan, tetapi bukan berarti boleh berlebihan. Sebab, vitamin yang larut dalam lemak ini bila jumlahnya berlebihan, maka tidak diekskresikan dalam urin tetapi disimpan di dalam tubuh. 

Akibatnya, bisa memicu kondisi serius yang disebut hiperkalsemia. Ini jarang terjadi, tetapi pengingat yang baik untuk mengonsumsi suplemen hanya sesuai petunjuk.

 

3. Cuka Sari Apel

Cuka sari apel tersedia dalam bentuk kapsul atau permen karet. Nmun, banyak orang mengambil formula cair langsung dari botol, menambahkannya ke air panas, jus, atau hanya mengambil sesendok langsung. 

Para ahli memperingatkan agar tidak melakukannya terlalu sering. Pasalnya, ACV sangat asam dan dapat melemahkan enamel gigi dan meningkatkan risiko pembusukan. 

 

 

4. Biji Chia

Biji chia mengandung serat yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan kesehatan pencernaan dan kesehatan usus. Setelah tertelan, bijinya mengembang menjadi gel yang kental. 

Sayangnya, jika bijinya berkembang di kerongkongan, itu bisa menyebabkan tersedak dan menghalangi jalan napas. Itu sebabnya disarankan untuk selalu konsumsi biji chia dengan air yang cukup.

 

5. Ekstrak Teh Hijau

Dalam beberapa tahun terakhir, ada beberapa laporan masalah hati dan bahkan gagal hati akut terkait dengan suplemen ekstrak teh hijau yang sangat terkonsentrasi. Sebab, GTE (ekstrak teh hijau) mungkin mengandung residu pelarut, residu pestisida, dan kotoran lain yang dapat menyebabkan kerusakan hati pada orang yang rentan.

Senyawa spesifik dalam teh hijau yang paling melimpah, yakni Epigallocatechin gallate atau EGCG), dapat meningkatkan potensi penyakit hati. Jika mengonsumsi ekstrak teh hijau, lakukan hanya sesuai petunjuk, dan pilih merek yang terpercaya. 

 
Berita Terpopuler