Agar Dipermudah Mencari Ilmu dan Rezeki

Terdapat sejumlah bacaan dzikir agar memudahkan mencari ilmu dan rezeki.

Republika/Thoudy Badai
Berdoa (Ilustrasi)
Rep: Rossi Handayani Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID JAKARTA -- Pengasuh pesantren Tunas Ilmu Purbalingga sekaligus dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi'i Jember, Ustaz Abdullah Zaen Lc.,MA mengungkap terdapat sejumlah bacaan Dzikir pagi yang dapat rutin dibaca umat Islam. Salah satu bacaannya yakni memohon agar dapat diberikan ilmu, rezeki dan diterimanya amalan seorang hamba.

Baca Juga

"Dzikir ini mengajarkan pada setiap muslim untuk menentukan target yang hendak dicapainya setiap pagi. Sehingga hidupnya selalu terarah dan berada di atas rel yang benar," kata dia dalam keterangan tertulisnya.

Berikut bacaan doanya yang dibaca satu kali:

"‌اللَّهُمَّ ‌إِنِّي ‌أَسْأَلُكَ ‌عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا"

"Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amalan yang diterima".

Dalil landasannya, Ummu Salamah radhiyallahu anha bertutur, "Bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam rutin membaca doa di atas setiap selesai shalat Subuh". HR. Ahmad dan dinilai hasan oleh Ibn Hajar al-Asqalaniy. 

 

 

Beberapa target-target itu di antaranya:

Pertama: Ilmu yang bermanfaat

Setiap hari seorang muslim harus berupaya mendapatkan tambahan ilmu. Namun bukan sembarang ilmu. Yang dicarinya adalah ilmu yang bermanfaat, yakni ilmu yang benar dan yang diamalkan. Sehingga semakin mendekatkan dirinya kepada Allah ta'ala.

Ilmu ini ada tiga macam: pertama, Ilmu tentang Allah ta'ala, nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya, kedua Ilmu tentang jalan yang mendekatkan kepada Allah, yaitu syariat-Nya, ketiga, Ilmu tentang akhirat, surga dan neraka. 

Kedua: Rezeki yang baik

Rezeki yang baik adalah yang halal. Sebab rizki yang halal akan mendatangkan ketenangan, memberikan kekuatan untuk beribadah, menyebabkan amalan diterima, serta menjadi sebab keberkahan. Sebaliknya, rizki yang haram akan mengakibatkan kegelisahan, membuat malas beribadah, memicu tertolaknya amalan, serta mengundang bencana.

"Seorang tidak mungkin bisa membedakan antara yang halal dengan yang haram, kecuali bila berbekal ilmu agama. Karena itulah di dalam doa ini dididahulukan permintaan ilmu sebelum rezeki," kata Ustadz.

Ketiga: Amalan yang diterima 

Seorang muslim bukan hanya bersemangat untuk beramal. Namun ia juga harus berupaya keras agar amalannya diterima, dengan cara memenuhi kriteria-kriteria diterimanya suatu amal, yang telah digariskan agama.

"Kriteria tersebut adalah ikhlas karena Allah ta'ala, sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, serta menghindari hal-hal yang bisa mengakibatkan tertolaknya amal. Seperti konsumsi makanan-minuman haram, bertengkar dan saling mendiamkan sesama muslim, serta pergi ke dukun atau tukang sihir," ucap Ustadz Abdullah.  

"Rasulullah ﷺ yang mengajari kita doa di atas, tentu beliau telah dikaruniai oleh Allah tiga hal di atas. Yaitu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amalan yang diterima. Pun demikian, ternyata beliau tetap rutin membaca doa ini setiap hari. Kita yang tidak memiliki jaminan tiga hal ini, tentu lebih pantas untuk rajin membacanya. Agar dikarunia oleh Allah hal-hal tersebut," lanjut Ustadz.

 

 

 
Berita Terpopuler