Larangan Bepergian Dicabut, Paket Umroh Malaysia Laris Manis

Jamaah yang sudah divaksinasi lengkap diizinkan melaksanakan umroh mulai 18 Oktober.

EPA-EFE/SEDAT SUNA
Larangan Bepergian Dicabut, Paket Umroh Malaysia Laris Manis
Rep: Meiliza Laveda Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Bagi Halimah Norhan (47 tahun), rencananya pergi ke kota suci umat Islam, Makkah dan Madinah untuk umroh telah lama tertunda. Halimah merupakan satu dari sekian banyak jamaah umroh yang menunda umroh karena pandemi Covid-19.

Baca Juga

Namun, awal bulan ini, pemerintah Malaysia mengumumkan warga Malaysia yang sudah divaksinasi lengkap diizinkan melaksanakan ibadah umroh mulai 18 Oktober. Pengumuman itu muncul setelah Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengatakan warga negara Malaysia akan diizinkan bepergian ke luar negeri tanpa harus mengajukan izin dari otoritas imigrasi melalui skema MyTravelPass.

Kabar ini menjadi angin segar bagi Halimah dan Muslim lain. “Sangat melegakan. Akhirnya setelah menunggu lama, kami sekarang bisa melakukan perjalanan umroh. Insya Allah, kami akan menuju ke sana pada November,” kata Halimah yang akan pergi bersama suaminya.

Karena tingkat vaksinasi Malaysia sekarang sudah melampaui angka 90 persen untuk orang dewasa, pembatasan bepergian dicabut. Pelaku industri perjalanan yang diwawancarai oleh Channel News Asia (CAN) mengatakan permintaan tertinggi perjalanan ke luar negeri saat ini tampaknya adalah paket umroh di Arab Saudi.

Kepala Operasi dan Layanan Pelanggan Asian Trails Abu Fadzil mengatakan faktor penting yang mendorong warga Malaysia bepergian adalah agama. Hal ini karena mayoritas warga Malaysia adalah Muslim. Pakar Pariwisata Profesor Kashif Hussain dari Universitas Taylor di Malaysia juga berpendapat sama.

 

Kashif menyebut lebih dari 60 persen orang Malaysia adalah Muslim. Melakukan umroh akan menjadi prioritas utama bagi mereka sekarang karena perjalanan liburan diizinkan.

“Mereka ingin berterima kasih kepada Tuhan mereka masih hidup dan sehat. Negara-negara seperti Arab Saudi telah mengumpulkan kepercayaan bahwa mereka dapat menampung pengunjung dengan aman,” kata Kashif yang tinggal di Arab Saudi selama 25 tahun.

Mendorong penerimaan paket umroh

Dikutip Channel News Asia, Rabu (27/10), Asosiasi Agen Perjalanan Umroh dan Haji Malaysia (PAPUH) juga mencatat peningkatan permintaan umroh yang merupakan kabar baik. Wakil presiden (industri) PAPUH Helmi Daud mengatakan meskipun ini awal yang baik, dia mengaku agen perjalanannya hanya akan melanjutkan perjalanan bagi jamaah yang tertunda saat Covid-19 mulai menyebar.

“Kami sedikit terkejut karena izin yang diberikan pemerintah untuk melakukan umroh cukup mendadak. Kami mengantisipasi paling awal sekitar November,” kata Helmi. Sementara itu, agen travel lain Qasswa Travel juga menyatakan kegembiraan mereka dapat kembali beroperasi.

Eksekutif Pemasaran Hafilah Mohd Salleh mengatakan Qasswa Travel harus memutar otak untuk bertahan selama pandemi. Akan tetapi, kabar soal perizinan umroh membuat pihaknya menyiapkan kembali perjalanan umroh pada Desember nanti.

 

“Kami berencana meluncurkan tiga paket berbeda pada Desember dan slot ini laris manis,” kata Hafilah.

Beberapa klien agensi yang sebelumnya melakukan pemesanan tetapi tidak dapat melakukan perjalanan karena pembatasan perjalanan Covid-19 kini telah memutuskan untuk mengambil kesempatan pertama melakukan perjalanan. “Setengah dari mereka yang melakukan pemesanan sebelumnya dengan Qasswa Travel sekarang tertarik pergi sementara separuh lainnya memilih menunggu,” ujar dia.

Agen travel mencatat ada sedikit kenaikan harga untuk paket umroh, tetapi ini tidak memengaruhi permintaan. Pemerintah Malaysia telah menetapkan harga dasar untuk paket umroh 12 hari 10 malam sebesar 6.900 ringgit Malaysia. Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya mengatakan harga dasar ditetapkan seiring dengan perkembangan dari kenaikan biaya umroh karena protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi.

Hafilah mencatat harga baru yang ditawarkan oleh Qasswa yang mencakup biaya tes swab dan asuransi sekitar 8.590 dan 10.990 ringgit Malaysia. Dia mengatakan jumlah tersebut sedikit naik dibandingkan dengan paket umroh sebelum Covid-19.

“Bahkan, permintaan lebih kuat untuk paket termahal kami. Wisatawan ingin membayar harga premium untuk memastikan mereka dapat melakukan ritual umroh dengan tenang,” tambahnya.

https://www.channelnewsasia.com/asia/malaysia-muslims-international-travel-covid-19-umrah-pilgrimage-saudi-arabia-2268837

 
Berita Terpopuler