Inggris Akui Sindrom Guillain-Barré Sebagai Efek Vaksin AZ

Sindrom Guillain-Barre juga diakui EMA sebagai efek vaksin Covid-19 AstraZeneca (AZ).

AP/Virginia Mayo
Vaksin Covid-19 AstraZeneca. MHRA, regulator obat-obatan Inggris, memasukkan sindrom Guillain-Barré sebagai efek samping dari vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Regulator obat-obatan Inggris (MHRA) menambahkan sindrom Guillain-Barré sebagai efek samping dari vaksin Covid-19 AstraZeneca. Sindrom Guillain-Barré termasuk gejala cukup langka yang dialami penerima suntikan vaksin temuan University of Oxford itu.

Menurut NHS, sindrom Guillain-Barré memengaruhi saraf, terutama di kaki, tanganm dan anggota badan. "Ini adalah gangguan autoimun yang menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang dan dapat menyebabkan masalah seperti mati rasa, kelemahan dan nyeri," tulis laporan The Sun, Senin (25/10).

Pada kebanyakan orang, penyakit ini dapat diobati dan akan sembuh total. Akan tetapi, dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, sindrom tersebur dapat mengancam jiwa dan beberapa pasien mengalami masalah jangka panjang.

Di sisi lain, ahli telah meyakinkan bahwa manfaat suntikan vaksin tentu jauh lebih besar daripada bahayanya. Vaksin Covid-19 dinilai telah menyelamatkan jutaan nyawa di seluruh dunia.

Keputusan MHRA untuk menambahkan sindrom ini terjadi menyusul kebijakan Badan Obat Eropa yang juga telah mencantumkan efek samping tersebut pada bulan September lalu. Sebelumnya, terdapat 833 kasus gangguan yang dilaporkan secara global pada 31 Juli. Itu setelah dilakukan pemberian vaksin AstraZeneca sebanyak 600 juta orang.

Pada bulan Mei, daftar laporan sindrom langka itu menurun dari masalah yang paling sering dilaporkan. Laporan itu disusun oleh Profesor Tim Spector, seorang ahli epidemiologi di King's College London (KCL).

Baca Juga

Prof Spector adalah peneliti utama dalam studi ZOE Covid. Dia memeriksa gejala penyakit, vaksin, dan ukuran wabah. Menggunakan data untuk pengguna aplikasi, Prof Spector mengatakan, kebanyakan orang melaporkan sakit kepala setelah suntikan AstraZeneca, diikuti dengan kelelahan.

Untuk Pfizer dan Moderna, efek yang biasanya dirasakan seperti kelelahan dan sakit kepala. Menggigil dan nyeri sendi juga jadi ciri khas untuk ketiga suntikan, sementara pilek dan mual adalah beberapa gejala yang paling jarang terjadi.

Di sisi lain, Prof Spector, mengatakan bahwa hanya satu dari lima orang yang merasa tidak sehat setelah dosis vaksin secara keseluruhan. Usia muda lebih mungkin terkena efek samping, karena aktivitas kekebalan mereka yang lebih banyak.

"Namun, ini tidak berarti mereka lebih terlindungi daripada orang tua," katanya.

 
Berita Terpopuler