Kerusakan Otak Akibat Covid-19 Disebut Mirip dengan Strok

Sebanyak 84 persen pengidap Covid-19 parah alami gejala neurologis, termasuk strok.

Max Pixel
Covid 19 (ilustrasi). Kerusakan otak yang disebabkan oleh Covid-19 disebut mirip dengan yang terjadi karena strok.
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah studi terbaru menyebut kerusakan otak yang disebabkan oleh Covid-19 disebut mirip dengan yang terjadi karena strok. Penelitian yang dipublikasikan Nature Neuroscience ini menggambarkan bagaimana Covid-19 dapat menyebabkan kerusakan dengan mengganggu aliran darah di otak.

Dilansir Al Arabiya, Ahad (24/10), efek pada pembuluh darah di otak sesuai dengan penyakit pembuluh darah kecil otak. Istilah itu umum untuk penyebutan penyakit otak, termasuk strok.

Makalah yang ditulis oleh para ilmuwan di Jerman mengatakan bahwa hingga 76 persen pasien Covid-19 dapat menderita gangguan kognitif dan gejala kejiwaan lainnya lebih dari empat pekan setelah infeksi SARS-CoV-2. Pemindaian otak Magnetic Resonance Imaging (MRI) mengungkapkan bahwa orang dengan infeksi Covid-19 yang parah memiliki lebih banyak 'pembuluh tali' yang tidak dapat dilalui darah.

Pembuluh tali mewakili jaringan sisa setelah sel mati di pembuluh darah, sehingga darah tidak mungkin melewatinya. Covid-19 juga dapat secara langsung menyebabkan strok, kata penelitian tersebut.

Baca Juga

Hingga 84 persen orang dengan Covid-19 parah menunjukkan gejala neurologis. Gejalanya termasuk kehilangan penciuman, serangan epilepsi, strok, kehilangan kesadaran, dan kebingungan.

Terlepas dari bukti Covid-19 menyebabkan kerusakan otak, para peneliti mengatakan bahwa masih menjadi bahan perdebatan apakah virus menginfeksi otak secara langsung atau tidak. Karena itu, peneliti mendeteksi materi genetik Covid-19 dalam bentuk genom virus di otak dan cairan tulang belakang pasien.

Gejala Covid-19 terkait varian Delta. - (Republika)

Ini menunjukkan bahwa virus Covid-19 dapat mengakses otak. Bahan RNA Covid-19 ditemukan di pembuluh darah di otak, menunjukkan bahwa virus dapat menyebar dari sistem pernapasan ke otak melalui aliran darah pasien. Studi ini juga mengidentifikasi jenis protein yang disebut receptor-interacting protein kinase (RIPK) sebagai target potensial untuk pengobatan terapeutik efek neurologis Covid-19.

 
Berita Terpopuler