Maulid Nabi Diharapkan Jadi Momentum Sempurnakan Akhlak

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai momentum untuk menyempurnakan akhlak

Antara/Prasetia Fauzani
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) berbincang dengan pengasuh pondok pesantren Lirboyo KH Anwar Manshur (tengah) dan KH Abdullah Kafabihi Mahrus (kiri) saat meninjaun vaksinasi COVID-19 di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (26/8/2021). Kunjungan gubernur Jatim di pondok pesantren besar tersebut guna memantau secara langsung Program Santri Herd Immunity melalui pemberian vaksin COVID-19 kepada santri berusia 12 tahun ke atas.
Rep: Dadang Kurnia Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap umat Muslim di wilayahnya menjadikan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai momentum untuk menyempurnakan akhlak dengan meneladani Rasulullah SAW dalam keseharian. Menurutnya, sudah seharusnya umat Islam mengambil pelajaran dari sosok Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri teladan.

Baca Juga

"Rasulullah adalah role model seorang manusia yang memiliki akhlak yang sangat mulia,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Selasa (19/10).

Khofifah mengatakan, dalam kahidupan berbangsa dan bernegara, salah satu akhlak yang patut diteladani dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika yakni sifat tasamuh atau sikap toleransi dan saling menghargai dalam memandang sebuah keberagaman. Sikap dan perilaku toleransi terhadap keberagaman masyarakat, kata dia, merupakan kunci untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan, serta persaudaraan untuk  mencegah proses perpecahan masyarakat, bangsa, dan negara.

Setiap individu, lanjut Khofifah, hendaknya mengaplikasikan perilaku toleran terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan antar golongan. Dengan begitu, maka Indonesia akan semakin kuat dan tidak mudah dipecah belah oleh kepentingan yang tidak bertanggung jawab. 

“Keanekaragaman yang ada di Indonesia adalah sebuah kekayaan dan keindahan bangsa. Dan, Perbedaan itu merupakan rahmat, kekuatan dan karunia yang diwujudkan melalui sikap saling menghormati,” ujarnya. 

 

 

Khofifah mengatakan, dalam situasi saat ini, dimana Indonesia dan negara-negara lain tengah berjibaku dengan Covid-19, teladan nabi yang patut dicontoh adalah sikap kepedulian kepada sesama. Hal ini penting, karena pandemi tidak bisa hanya ditangani oleh pemerintah saja, namun butuh kerja bersama semua elemen  masyarakat. 

“Kepedulian tidak hanya soal materil saja, namun dengan memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menyukseskan vaksinasi itu adalah bagian dari kepedulian antar sesama umat manusia,” kata dia. 

Khofifah yakin di balik pandemi Covid-19 ini ada hikmah yang sangat besar. Salah satunya yakni peringatan Allah SWT kepada umat manusia untuk senantiasa menjaga dunia dan seisinya. Kerusakan dan musibah yang terjadi saat ini, kata dia, menjadi cara Allah untuk mengingatkan manusia ke jalan yang benar. 

Khofifah juga mengajak umat Islam untuk memohon kepada Allah SWT agar segera melepaskan seluruh provinsi dan kabupaten/ kota di Indonesia dari situasi Pandemi Covid-19, sehingga kehidupan dan roda ekonomi masyarakat bisa kembali pulih.  “Mari kita untuk selalu berdoa agar seeluruh penjuru Indonesia yang kita cintai ini terus mendapatkan perlindungan dari Allah SWT,” ujarnya.

 

 
Berita Terpopuler