Ganti Popok Bayi, Jangan Tunggu Sampai Penuh

Perhatikan durasi bayi memakai popok agar terhindar dari ruam dan infeksi.

EPA
Mengganti popok bayi. Penyebab paling sering ruam pada area popok adalah infeksi virus, jamur, dan bakteri.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ruam popok termasuk masalah pada kulit yang sering dialami bayi. Apalagi, kulit bayi masih sensitif dan belum sesempurna kulit dewasa.

Dokter Spesialis Anak, dr. Andreas, Sp.A mengingatkan orang tua untuk menjaga kebersihan area kulit bokong bayi. Agar terhindar dari infeksi virus maupun bakteri, perhatikan durasi bayi pakai popok.

Baca Juga

"Ganti popok maksimal empat jam sekali, baik terisi penuh atau tidak, untuk mencegah adanya infeksi dari kotoran yang mengiritasi kulit di area popok," kata Andreas dalam peluncuran Merries Skin Protection, Selasa (12/10).

Menurut Andreas, penyebab paling sering ruam pada area popok adalah infeksi virus, jamur, dan bakteri. Saat memilih popok, jangan hanya kehalusan bahannya yang menjadi pertimbangan. Popok pun harus dapat menyerap cairan dengan baik dan tetap kering.

"Karena ketika basah, di situlah muncul bakteri, virus, dan jamur yang paling sering buat ruam dan infeksi. Itu yang harus dicegah," ungkapnya.

Kulit bayi lebih mudah kering karena ada jaringan ikat yang jauh lebih longgar sehingga kelembapannya cepat menghilang. Kulit mereka juga belum punya pelindung optimal sehingga peluang terinfeksi sangat besar.

 
Berita Terpopuler