Planet Ini Miliki Hujan Besi Mendidih, Suhunya Sangat Panas

Planet WASP-76 b memiliki suhu 1.300 derajat Clecius pada malam hari.

EPA-EFE/ESO/L. Calcada
Eksoplanet. ilustrasi
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Pada Maret tahun lalu, para ilmuwan mempblikasikan sebuah planet eksotis di tata surya lain. Planet tersebut selalu memiliki ramalan cuaca mengerikan, yakni hujan dengan tetesan besi cair panas yang mendidih.

Baca Juga

Planet itu bernama WASP-76 b. Berdasarkan penelitian terbaru, planet eksasurya ini mungkin lebih panas dari yang diperkirakan para ilmuwan.

WASP-76 b, yang terletak sekitar 640 tahun cahaya dari matahari adalah 'ultrahot Jupiter' yang mengelilingi bintang induknya sekali setiap 1,8 hari Bumi. Posisi planet ini yang begitu dekat dengan bintangnya menjadikan planet ini menjadi dunia laut api. Planet ini 1,85 kali lebih lebar dari Jupiter meskipun hanya memiliki 85 persen dari massa planet itu.

Dilansir dari Space, Rabu (6/10), WASP-76 b juga terkunci secara pasang surut, selalu menunjukkan wajah yang sama ke bintangnya seperti halnya bulan hanya menunjukkan ke sisi dekatnya kepada manusia di Bumi.

WASP-76 b sangat panas. Para astronom memperkirakan bahwa sisi malamnya adalah 1.300 derajat Celcius, sementara suhu di siang hari berkisar sekitar 2.400 celcius cukup panas untuk menguapkan banyak logam. Memang, para ilmuwan berpikir bahwa angin kencang membawa besi yang menguap dari siang hari exoplanet ke sisi malam yang lebih dingin, di mana ia mengembun dan jatuh sebagai hujan besi cair.

Penemuan baru menyarankan WASP-76 b mungkin bahkan lebih ekstrem dari studi sebelumnya. Tim ilmuwan mengamati eksoplanet menggunakan teleskop North Gemini, di dekat puncak gunung berapi Mauna Kea Hawaii dan melihat tanda kalsium terionisasi di atmosfer atasnya.

“Kami melihat begitu banyak kalsium, ini adalah fitur yang sangat kuat,” kata mahasiswa doktoral Universitas Toronto Emily Deibert dalam sebuah pernyataan.

“Tanda spektral kalsium terionisasi ini dapat menunjukkan bahwa eksoplanet memiliki angin atmosfer atas yang sangat kuat atau suhu atmosfer di eksoplanet jauh lebih tinggi dari yang kita duga,” katanya.

 

Deibert  adalah penulis utama dari sebuah studi yang melaporkan hasil baru WASP-76 b. Studi baru- yang tidak berspekulasi tentang seberapa tinggi suhu WASP-76 b- semakin memperkuat bahwa galaksi Bima Sakti kita adalah tempat yang sangat beragam, dibumbui dengan berbagai planet eksotis.

Selama dekade terakhir ini, para astronom telah mulai menghargai susunan planet ini, meskipun banyak kejutan yang tidak diragukan lagi akan tersimpan saat melihat dalam, dan lebih tajam, ke luar angkasa.

 

“Sungguh luar biasa bahwa dengan teleskop dan instrumen saat ini, kita sudah dapat belajar banyak tentang atmosfer-penyusunnya, sifat fisik, keberadaan awan dan bahkan pola angin skala besar dari planet yang mengorbit bintang ratusan tahun cahaya jauhnya,” ucap Ray Jayawardhana, seorang profesor astronomi di Cornell University di Ithaca, New York, mengatakan dalam pernyataan yang sama.

 
Berita Terpopuler