Ketum PBNU Terpilih Diharapkan Punya Visi Mendunia

Peran NU di level internasional perlu ditingkatkan lagi.

tangkapan layar wikipedia
Ketum PBNU Terpilih Diharapkan Punya Visi Mendunia
Rep: Fuji E Permana Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Syamsul Ma'arif berharap Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) yang terpilih punya visi mendunia.

Baca Juga

Kiai Syamsul mengatakan dalam agenda Muktamar, yang biasa disorot adalah pemilihan jajaran syuriyah dan tanfidziyah. Syuriyah dalam hal ini Rais Aam dan tanfidziyah adalah ketua umum PBNU.

"Saya berharap ketua umum (PBNU) ke depan punya visi yang mendunia, membawa NU ke level internasional," kata Kiai Syamsul kepada Republika.co.id, Rabu (6/10).

Ia juga berharap, ketua umum PBNU yang terpilih bisa menata organisasi sampai ke bawah. Artinya, konsolidasi ke bawah itu diurus secara baik supaya bisa menggerakan kepengurusan organisasi di level provinsi sampai ke cabang.

Dengan konsolidasi ke bawah bisa diurus secara baik, menurutnya, NU bisa betul-betul bisa berkhidmat secara maksimal, terutama di wilayah yang NU-nya masih kurang, misalnya di luar Pulau Jawa. Kalau di Pulau Jawa NU sudah kelihatan besar sekali.

"Tapi peran NU di luar Jawa itu perlu mendapat perhatian," ujarnya.

 

 

Kiai Syamsul juga berharap, Muktamar yang akan datang menjadi berkualitas dan bermartabat. Artinya Muktamar tidak semata-mata memilih ketua umum atau Rais Aam saja. Tetapi Muktamar yang akan datang itu bisa mengantarkan pesan-pesan NU agar lebih berperan di level nasional bahkan Internasional.

"Itu harapan kami sehingga peran peran NU di masyarakat itu kelihatan dalam program, dalam rekomendasi, putusan-putusan di Muktamar ke depan," jelasnya.

Kiai Syamsul mengatakan peran-peran NU di level internasional memang sudah ada, hanya saja perlu ditingkatkan lagi. Kalau bisa NU menjembatani negara-negara Arab yang sedang konflik, di situ NU bisa mengambil peran penting sebagai ormas keagamaan terbesar di dunia. Tentu diplomasinya lewat Kementerian Luar Negeri harus intensif dan terus dibangun.

"Karena hubungan G to G (negara dengan negara) itu harus lewat lembaga resmi pemerintahan, yaitu Kementerian Luar Negeri. Saya berharap komunikasi PBNU ke depan untuk perdamaian dunia misalnya lewat Kementerian Luar Negeri harus ditingkatkan," kata Kiai Syamsul.

Di tempat lain, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat (PWNU NTB) Prof TGH Masnun Tahir berharap Muktamar NU ke-34 di Lampung pada 23-25 Desember 2021 berjalan lancar dan kondusif. Muktamar diharapkan mengedepankan regulasi dan aturan-aturan organisasi.

"Muktamar diharapkan tetap berjalan sesuai dengan hasil Munas dan Konbes kemarin, semoga berjalan sesuai dengan harapan jamaah nahdliyin dan berjalan lancar," kata Prof TGH Masnun kepada Republika.co.id, Selasa (5/10).

 
Berita Terpopuler