LDK MUI Gelar Diklat dan Pemberian LDK Award

LDK MUI Gelar Diklat dan Pemberian LDK Award 2021

istimewa
Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menggelar Diklat Nasional Kristologi ke-6 pada Sabtu-Ahad, 2-3 Oktober 2021 di Pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaffah Nusantara (AFKN), Bekasi, Jawa Barat.
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menggelar Diklat Nasional Kristologi ke-6 pada Sabtu-Ahad, 2-3 Oktober 2021 di Pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaffah Nusantara (AFKN), Bekasi, Jawa Barat. Diklat bertajuk “Meneguhkan Komitmen, Menjaga Aqidah Umat dari Pemurtadan dan Aliran Sesat” ini dihadiri oleh ratusan peserta, baik dari kalangan ulama, pembina mualaf, dan perwakilan organisasi Islam. 

Baca Juga

Hadir sebagai Keynote Speaker KH Muhyidin Junaidi (Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat), Dr Abu Deedat Syihabudin (Ketua LDK MUI), dan Ustadz M Fadzlan Rabbany Garamatan (Dai Pedalaman/Presiden AFKN). Diklat Nasional Kristologi Ke-6 LDK-MUI Pusat ini, dibuka Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Pusat, Buya Dr H Amirsyah Tambunan MA.

"Perlu dilakukan sinergi kelembagaan dan upaya langkah ekonomi, sebab pemurtadan juga sering kali masuk dengan motif ekonomi,” ungkapnya.

Menurut Buya Amirsyah, menangani agenda pendangkalan akidah itu harus secara struktur dan sistematik. Karenanya setelah Diklat ini perlu disusun rencana tindak lanjut. “Jangan hanya berhenti pada Diklat, tapi harus ada upaya-upaya lanjutan yang dikoordinasikan oleh LDK,” kata dia.

Pimpinan Pondok Pesantren Nuu Waar AFKN, Ustadz Fadzlan Rabbani Garamatan menyambut gembira atas ditunjuknya Pesantren Nuu Waar menjadi tuan rumah pelaksanaan Diklat Nasional Kristologi Ke-6 LDK MUI Pusat dan sekaligus sebagai tempat Penganugerahan LDK Awards Pertama Tahun 2021.

"Kehadiran para ‘Alim, para ‘Ulama, para Assatidz dan Assatidzah dari berbagai daerah di Indonesia ini merupakan kegembiraan tersendiri bagi Nuu Waar, semoga menjadi wasilah mengundang keberkahan Allah SWT,"kata dia.

 

 

Pada kesempatan tersebut,LDK MUI Pusat memberikan LDK Awards yang Ke-1 kepada 28 orang tokoh Mualaf dan 26 Lembaga Mualaf yang tersebar di seluruh Indonesia, antara lain datang dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Jogyakarta, Bogor. Baik peserta, keluarga Mualaf maupun pimpinan lembaga Mualaf hadir dalam acara tersebut dengan biaya perjalanan ditanggung masing-masing. 

Ketua Panitia Diklat Nasional Kristologi Ke-6 dan Anugerah LDK-Awards Pertama, Epen Supendi mengatakan penganugerahan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi LDK MUI Pusat kepada lembaga dan keluarga mualaf. “Mereka telah berdedikasi dalam merawat aqidah umat,” ujarnya.

Dalam data panitia, ada 25 lembaga mualaf yang menerima penganugerahan, di antaranya: AFKN, Pesantren Mualaf Center An-Naba, Tim FAKTA, Mualaf Center Indonesia, dan Masjid Lautze-Yayasan Haji Ali Karim Oei, dan  beberapa lainnya. Ada 28 keluarga mualaf yang menerima penganugerahan, di antaranya Ustadz Ahmad Kainama, Agus Tan, Jarudin Saragih, Saroni Paulus Ariantje, dan beberapa orang lainnya.

Epen bersyukur acara yang rutin dilaksanakan dua kali dalam setahun ini mendapatkan antusias yang positif dari para ulama, aktivis Islam, dan keluarga mualaf. “Ini mengisyaratkan bahwa sesungguhnya para ulama bersatu padu dalam upaya menghindari kristenisasi dan aliran sesat,” paparnya.

 

 
Berita Terpopuler