Berwisata di Venue PON ini, Pengunjung Dilarang Bawa Mantan

Ekowisata Mangrove Pomakose mematok tarif masuk sebesar Rp 10.000.

SAIFUL BAHRI/ANTARA
Ilustrasi. Warga menikmati suasana ekowisata hutan mangrove.
Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, MIMIKA -- Mimika merupakan satu dari empat kabupaten/kota di Papua yang menggelar pertandingan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX. Dan, di wilayah Mimika ini, ada Ekowisata Mangrove Pomako yang melarang pengunjung membawa 'mantan'.

Memang ada peringatan berbunyi "Dilarang bawa Mantan" di tempat wisata alam ini. Tapi, seperti dikutip dari Antara"mantan" dalam papan petunjuk di Ekowisata Mangrove Pomako memang terlalu bahaya untuk dibawa. Karena, ''mantan'' yang dimaksud adalah barang bekas alias sampah.

Tulisan "Dilarang bawa Mantan" adalah salah satu kalimat nan kreatif yang terpajang di papan petunjuk di sekitar tempat wisata salah satu kabupaten penyelenggara Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tersebut. Kalimat-kalimat kreatif itu dibuat agar wisatawan tertarik memperhatikan informasi yang tertera pada papan-papan petunjuk yang terpajang di sekitar area wisata.

Lazimnya, papan-papan petunjuk menginformasikan arah tujuan, jarak tempuh, posisi sarana vital, berbagai regulasi pada objek wisata, dan sebagainya. Namun, sepanjang jalur Ekowisata Hutan Mangrove Pomako di kawasan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Pomako, Kabupaten Mimika, Papua, akan ditemui berbagai papan petunjuk yang unik.

Keunikan papan petunjuk yang terbuat dari kayu bertuliskan huruf warna-warni ini berisi kalimat yang kekinian dan agak satire. Seperti menyindir status lajang alias jomlo, ajakan untuk selamatkan lingkungan hidup atau disingkat 'selingkuh', hingga larangan membawa mantan tadi.

Ada pula papan petunjuk bertuliskan nama jalan, tapi namanya "jalan aja dulu kalau cocok kita nikah." Kalimat bernada menggelitik yang ditulis di papan petunjuk sepanjang jalur Ekowisata Hutan Mangrove Pomako itu ternyata memang berhasil menyita perhatian pengunjung.

"Mungkin memang sengaja kalimatnya dibuat begitu, supaya orang senang foto-foto di sana," kata Risal, salah seorang wisatawan yang ditemui Antara di lokasi, Sabtu.

Selain dengan papan petunjuk yang nyentrik, upaya lain untuk memanjakan para pengunjung yang suka berswafotoria adalah dengan belasan payung warna-warni yang menggantung, hingga pajangan berbentuk hati yang biasanya menjadi favorit pengunjung untuk dijadikan latar belakang swafoto.

Untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung, ekowisata mangrove ini juga menyediakan fasilitas umum seperti toilet dan gazebo. Pemerintah Kabupaten Mimika menetapkan tarif untuk sekali masuk ke Ekowisata Mangrove Pomako sebesar Rp 5.000 untuk anak-anak dan Rp 10.000 untuk orang dewasa.

 
Berita Terpopuler