Cerita di Balik Lagu 'Torang Bisa'

Setiap lirik lagu 'Torang Bisa' menggambarkan semangat dari Tanah Papua.

ANTARA/Zabur Karuru
Suasana Stadion Lukas Enembe saat Upacara Pembukaan PON Papua di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (2/10/2021). Perhelatan olahraga empat tahunan tersebut mengangkat tema
Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Acara upacara pembuka Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua telah rampung digelar di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Sabtu (2/10) malam WIT. Lagu tema PON Papua berjudul "Torang Bisa" yang dinyanyikan artis lokal baru potensial, Vien Mangku, menutup pembukaan pesta olahraga multi cabang ini.

Lagu resmi yang berjudul sama dengan tagline PON XX "Torang Bisa" atau berarti "Kita Bisa" tersebut diciptakan oleh Hebat Fatahillah. Lagu "Torang Bisa" bermakna sangat dalam.

Setiap liriknya menggambarkan semangat dari Tanah Papua. Lokasinya yang berada paling timur, Papua menjadi daerah paling awal menyambut matahari terbit. Dari situ maknanya akan terbit pula semangat yang tak pernah habis.

Liriknya juga menceritakan empat hal yang tercermin dalam semangat para atlet di Papua. Yaitu menjaga persatuan bangsa, menanamkan jiwa sportivitas, menyatukan perbedaan, dan saling bersatu menjadi juara.

Selain itu, "Torang Bisa" juga menjadi ungkapan atas isu kesetaraan yang menjadi perhatian seluruh masyarakat Indonesia. Menariknya, "Torang Bisa" juga menyelipkan beberapa bait rap di pertengahan lagu.

"Berlari melaju jadi nomor satu. Semangat juara Garuda di dadaku. Berada di ujung Timur Indonesia ku. Tak pedulikan walau berbeda-beda suku...," bunyi penggalan bait rap dalam lagu tersebut.

Vien yang merupakan penyanyi muda berusia 25 tahun tersebut tampil tepat setelah api di kaldron dinyalakan oleh pesepak bola Nasional asal Papua Boaz Salossa. Para tamu kehormatan dari pejabat pusat maupun daerah, serta penonton dan ratusan atlet perwakilan kontingen asal 34 provinsi juga larut dalam nyanyian penyanyi asal Kaimana, Papua Barat tersebut.

 

 
Berita Terpopuler