Apa Penyebab Gangguan Irama Jantung?

Angka kejadian stroke iskemik pada pasien gangguan irama jantung 5 kali lebih tinggi.

www.freepik.com.
Gangguan irama jantung bisa disebabkan oleh beragam faktor, salah satunya genetik.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dr. Rakhmad Hidayat, Sp.S(K) menjelaskan, ada beragam penyebab gangguan irama jantung alias aritmia. Faktor genetik, sinyal elektrik jantung tidak normal, dan perubahan jaringan jantung normal  bisa berperan.

Menurut dr. Rakhmad, angka kejadian stroke iskemik pada pasien aritmia lebih tinggi lima kali lipat. Hubungan aritmia dan stroke diawali dari adanya gangguan kontraksi jantung, sehingga membuat aliran darah menjadi tertahan.

Aliran darah yang tertahan akan membentuk gumpalan (tromboemboli), yang dapat terbawa ke otak, menyumbat pembuluh darah di otak, dan akhirnya menyebabkan stroke. Stroke sendiri juga dapat memicu terjadinya aritmia.

Baca Juga

Rakhmad mengatakan, kerusakan pada jaringan otak memengaruhi sistem saraf autonom pada tubuh yang mengatur irama dan laju jantung. Kematian sel otak juga dapat merangsang respon peradangan umum tubuh yang memicu aritmia.

"Aritmia ditemukan lebih banyak pada stroke yang melibatkan otak sisi kanan dan area insula pada otak," tutur Dokter spesialis saraf Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dalam siaran pers, Kamis (30/9).

Infografis diet untuk jantung sehat - (republika.co.id)

Ada sejumlah cara untuk membantu pasien artimia terhindar dari stroke. Rakhmat menganjurkan agar masyarakat melakukan gaya hidup sehat, seperti tidak merokok, menghindari minuman beralkohol, mengurangi konsumsi makanan yang berlemak, dan membatasi asupan makanan yang mengandung natrium tinggi.

Mereka juga disarankan melakukan olahraga rutin, mengontrol tekanan darah dan gula darah, menjaga berat badan agar ideal, serta rutin meminum obat yang diresepkan oleh dokter. Beberapa obat yang mungkin diresepkan dapat termasuk untuk memperbaiki irama dan laju jantung, misalnya obat laju jantung, irama jantung (digoksin), atau obat yang mencegah penggumpalan darah yaitu obat pengencer darah (aspirin atau warfarin).

 
Berita Terpopuler