Bogor Dorong UMKM Tingkatkan Kapasitas Platform Digital

Pelaku UMKM, mau tak mau harus punya pengetahuan dan keterampilan digital.

Antara/Yulius Satria Wijaya
Warga berbelanja produk UMKM melalui laman Rumah Digital Indonesia di Bogor, Jawa Barat,Rabu (22/9/2021). Pasar lokal Rumah Digital Indonesia (RDI) dikelola langsung oleh Smesco Indonesia, dan Kementerian Koperasi dan UKM, RDI menjual produk UMKM unggulan dari 34 provinsi di Indonesia. Warga berbelanja produk UMKM melalui laman Rumah Digital Indonesia di Bogor, Jawa Barat,?Rabu (22/9/2021). Pasar lokal Rumah Digital Indonesia (RDI) dikelola langsung oleh Smesco Indonesia, dan Kementerian Koperasi dan UKM, RDI menjual produk UMKM unggulan dari 34 provinsi di Indonesia.
Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor mendorong pelaku usaha menengah kecil dan menengah (UMKM) meningkatkan kapasitas diri mereka pada platform digital untuk memperluas pemasaran produk melalui pasar digital. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Bogor Samson Purba saat dihubungi di Kota Bogor, Rabu (29/) mengatakan pada era digitalisasi, pelaku UMKM, mau tidak mau harus memiliki pengetahuan dan keterampilan pada platform digital.

Baca Juga

Salah satu upaya instansinya dalam meningkatkan kapasitas pelaku UMKM terhadap platform digital, katanya, adalah melaksanakan pelatihan Teknis Substantif Bagi UMKM se-Kota Bogor, di Kota Bogor, pada 28-30 September 2021. Pelatihan tersebut merupakan program dari Diskop dan UKM Provinsi Jawa Barat dan Kota Bogor, diikuti oleh 25 pelaku UMKM di Kota Bogor.

Menurut Samson, para pelaku UMKM dilatih bagaimana cara mengemas produk, membuat foto produk untuk promosi, serta cara mempromosikan produknya melalui pasar digital, baik toko online, media sosial, dan lainnya. "Produk UMKM harus lebih menarik perhatian calon pembeli," katanya.

Sementara itu Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto menyatakan, UMKM dapat menjadi lembaga ekonomi kerakyatan yang berperan penting untuk menguatkan fondasi ekonomi rakyat. "Pada saat terjadi krisis 1998 lalu, UMKM terbukti mampu bertahan," katanya saat membuka kegiatan pelatihan tersebut di Kota Bogor pada Selasa (28/9).

Atang menuturkan para pelaku UMKM harus diberdayakan dengan meningkatkan kapasitasnya agar memiliki pengetahuan digital sehingga dapat memasarkan produknya pada pasar digital yang pangsanya lebih luas. "Kemasan yang menarik ini sangat penting, karena menjadi pertimbangan bagi calon pembeli dalam memutuskan untuk membeli atau tidak," katanya.

Atang juga menyampaikan pesan agar pelaku UMKM saling berkolaborasi dan menjaga kepercayaan konsumen."Kolaborasi dan kepercayaan konsumen itu sangat penting, agar produknya bisa bertahan," katanya.

 

 
Berita Terpopuler